REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Sistem rekayasa one way (satu arah) diberlakukan, menyusul lonjakan volume kendaraan pemudik yang terus mengalir dari arah Jakarta dan Jawa Barat, Rabu (19/4/2023) siang hingga petang. Opsi ini diberlakukan mulai dari gerbang tol (GT) Kalikangkung, Semarang (KM 414) hingga KM 439 sebelum interchange Bawen di wilayah Kabupaten Semarang.
Rekayasa ini untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas yang mengalir ke arah Solo. Kasatlantas Polres Semarang, AKP Dwi Himawan Chandra melalui KBO Satlantas Polres Semarang, Iptu Zaenudin mengatakan, rekayasa lalu lintas satu arah lokal dimulai pukul 17.00 WIB.
Pada pemberlakuan rekayasa satu arah lokal ini, arus lalu lintas dalam tol dari arah Solo (jalur B) menuju Semarang dikeluarkan ke jalan nasional melalui exit Bawen-Ungaran sebelum akhirnya masuk ke wilayah Kota Semarang.
Terkait dengan pemberlakuan rekayasa lalu lintas ini, petugas Satlantas Polres Semarang bersama dengan petugas PT Trans Marga Jateng (TMJ) terus memberikan pengarahan kepada para pengguna jalan. Khususnya pengendara di jalan tol dari arah Solo agar keluar melalui exit tol Bawen maupun para pengendara yang akan masuk jalan tol melalui GT Bawen.
“Pemberlakuan rekayasa lalu lintas satu arah lokal ini, akan berlangsung situasional sampai dengan volume dan kepadatan arus lalu lintas menuju arah Solo terurai dan kembali lancar,” tegasnya.
Atas pemberlakuan rekayasa lalu lintas satu arah lokal ini, lanjut Zaenudin, para pengendara diimbau untuk selalu berhati-hati dan mewaspadai kepadatan arus lalu lintas di jalan nasional. Yakni, mulai dari Bawen hingga perbatasan dengan Kota Semarang.
“Kami mengimbau kepada para pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan selalu memerhatikan rambu-rambu lalu lintas, terkait dengan meningkatnya arus lalu lintas di jalan nasional,” tegasnya.
Masih terkait lalu lintas di ruas tol Semarang-Solo, kepadatan juga terpantau di pintu masuk menuju Rest Area KM 429 A pada Rabu petang. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya volume kendaraan yang akan memanfaatkan istirahat mereka maupun berbuka puasa maupun mengisi BBM.
Meningkatnya jumlah kendaraan pemudik ini juga terlihat dari ketersendatan kendaraan pemudik yang akan masuk ke kawasan rest area. Bahkan antrean kendaraan yang akan masuk ke kawasan rest area memanjang hingga beberapa ratus meter sebelum pintu masuk rest area.