REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menanggapi batalnya proses naturalisasi Justin Hubner, salah satu dari tiga pemain yang dinaturalisasi untuk proyek timnas Indonesia U-20 tampil di Piala Dunia U-20 2023. Dua pemain lainnya adalah Ivar Jenner dan Rafael Struick.
Namun, setelah Indonesia dipastikan gagal tampil di Piala Dunia U-20, Hubner disebut mengurungkan niatnya untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Erick mengatakan PSSI sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menaturalisasi ketiga pemain tersebut. Namun, jika ada yang mundur maka pihaknya tak bisa melarang.
Seperti diketahui proses naturalisasi sudah disetujui DPR RI. Tinggal melanjutkan ke Sekretariat Negara (Setneg) RI untuk mendapatkan surat Keputusan Presiden (Keppres) dari Presiden RI Joko Widodo, setelah itu pengambilan sumpah.
"Proses naturalisasi sudah jalan, sudah disepakati, kita kurang apa? Kita PSSI mendorong naturalisasi U-20 secara proses hukum, sudah disetujui oleh DPR, sekarang Kemenkumham akan mengusulkan ke Presiden Jokowi. Kalau kemudian ada individu yang berubah pikiran karena satu dan lain hal, saya tidak bisa melarang," kata Erick kepada wartawan, Rabu (19/4/2023).
Menurut Erick, PSSI sudah berjuang dan tidak bisa disalahkan jika ada pemain yang berubah pikiran. Mungkin, kata dia, ada pemikiran dari pemain itu karena Indonesia tidak jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Toh dia juga sudah dipanggil timnas Belanda, atau mungkin ada hal-hal permintaan yang tidak sesuai dengan aturan main kita, mungkin. Saya tidak tahu, saya tidak menuduh. Media pernah bertanya angka (Hubner dituduh minta uang) ke telinga saya, saya bilang, saya tidak dengar," jelas Erick.
Namun, Erick mengingatkan yang terpenting dari semua proses naturalisasi adalah kebanggaan dengan Merah Putih. Menurutnya semua pihak yang ingin menjadi WNI harus berlandaskan kebanggaan terhadap Indonesia dan ingin membawa timnas Indonesia berprestasi di kancah internasional.
"Kalau pegang Merah Putih, Merah Putih dulu, bukan (Erick menunjukkan gestur uang), tapi Merah Putih dulu. Kalau tidak mau jadi bagian dari Merah Putih, saya tidak bisa melarang, tapi proses tetap PSSI dorong. Kalau ditanya kok proses lama, ya memang butuh proses, tidak mudah melakukan naturalisasi," jelas Erick.