REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 15 pebasket putra terbaik Indonesia saat ini sedang berada di Australia. Sejak tanggal 4 April lalu, mereka menjalani latihan dan sejumlah laga uji coba di Negeri Kanguru. Rencananya, timnas basket akan berada di Australia hingga 24 April 2023.
Itu artinya bagi pebasket muslim selain menjalani ibadah puasa Mereka juga akan merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun ini berada di negeri orang, terpisah dari keluarga. Namun tidak bagi Andakara Prastawa. Shooter andalan timnas basket Indonesia ini akan pulang lebih cepat ke Tanah Air dan merayakan Lebaran di Jakarta.
"Belum pernah Lebaran di luar negeri, ini juga saya tidak merayakan Lebaran di Australia, karena saya pulang dan tiba di Jakarta pada Kamis (20/4/2023). Jadi saya akan merayakan Lebaran bersama keluarga di Jakarta," ujar Prastawa ketika dihubungi Republika.co.id.
"Saya pulang izin pulang lebih dahulu, karena akan mendampingi istri melahirkan anak kedua saya, di mana diperkirakan proses melahirkan pada 24 April 2022," ujar suami dari Anandhita Sheila ini.
Dengan kondisi istri yang tinggal menunggu saat melahirkan, ayah dari Naomi Hope Lunadior (3 tahun) ini hanya akan merayakan Lebaran dengan keluarga inti saja.
Banyak makanan yang muncul saat hanya Lebaran, seperti sayur ketupat dan opor ayam, namun yang menjadi menu favorit Prastawa saat Lebaran adalah sambal goreng hati. Menurut dia, sambal goreng hati buatan ibu atau istri sama enaknya.
Selama di Australia sejak 4 April lalu, Prastawa mengaku tidak masalah dengan menjalankan ibadah puasa, tapi dia rindu suasana puasa di Tanah Air.
"Waktu puasa di Australia lebih pendek, jadi tidak ada masalah dengan puasa. Cuma kangen suasana puasa, kangen buka bersama keluarga, kangen kolak dan makanan takjil lainnya. Di sini paling kurma sebagai pembuka atau malah langsung makan berat," kata dia menjelaskan.
Timnas basket akan melanjutkan TC pada 26 April nanti di Jakarta. Kali ini dengan materi utama yakni 12 pemain. Indonesia bertekad mempertahankan medali emas SEA Games 2023 yang akan digelar 5-17 Mei di Kamboja.
Mempertahankan medali emas biasanya selalu lebih sulit, apalagi Filipina sebagai pesaing terberat pastinya tak mau kehilangan mulai lagi. Namun bagi Prastawa yang terpenting adalah bagaimana timnas berusaha dengan maksimal
"Katanya Filipina akan turun dengan kekuatan terbaik, kita fokus ke tim kita saja. Saat di Vietnam kita juga tidak ada yang menyangka dapat emas. Terpenting kita usaha maksimal, hasil sudah ditentukan di atas (Allah SWT)," kata Prastawa.