REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri bersama pemangku kepentingan terkait telah menyiapkan beberapa langkah cara bertindak dalam memberikan pengamanan arus balik libur lebaran Idul Fitri 1444/2023. Diantaranya skema satu arah atau one way dan rencana rekayasa lalu lintas lawan arah atau contraflow dari KM 70 sampai KM 36.
“Kami akan melanjutkan rekayasa one way mulai besok dari Kalikangkung KM 414 sampai gate tol Cikampek Utama dan akan dilanjutkan contraflow dari KM 70 sampai KM 47 menggunakan 3 lajur,” ujar Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Shantyabudhi dalam Rapat Koordinasi Persiapan Arus Balik Lebaran 2023 yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Ahad (23/4),
Namun demikian, kata Irjen Firman Shantyabudhi, apabila kendaraan pemudik dari arah Timur menuju Barat mengalami peningkatan signifikan maka rekayasa lalu lintas contraflow akan dilanjutkan sampai KM 36. Hal itu juga dilakukan sebagai antisipasi melonjaknya pemudik dari arah Timur (Trans-Jawa) ke Barat (Jakarta).
“Dilanjutkan sampai KM 21, dengan catatan KM 70 sampai KM 66 dua lajur, lalu sampai KM 48 tiga lajur, contraflow KM 48 sampai KM 36 dua lajur dan apabila saat padat, dilanjutkan KM 36 sampai KM 21 tol Cikampek,” jelas Irjen Firman Shantyabudhi.
Selain skema one way dan contraflow, Irjen Firman Shantyabudhi mengatakan, juga ada jalan tol yang akan difungsionalkan pada saat arus balik mudik. Pertama untuk masyarakat yang akan ke Bandung, Sumedang dan sekitarnya akan dikawal melewati Cisumdawu, dan ini sudah disiapkan hanya sampai dengan pukul 16.00 WIB.
“Lalu ada pengalihan di tol Cipularang melalui Japek 2 Sadang, untuk menghindari pertemuan dari Cipularang dan Cipali yang akan masuk tol Cikampek,” ucap Irjen Firman Shantyabudhi.
Selanjutnya, Irjen Firman Shantyabudhi mengatakan, pihaknya juga akan memberlakukan sistem ganjil-genap. Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar melakukan perjalanan pada puncak arus mudik tanggal 24-25 April untuk jalan sesuai dengan plat kendaraannya. Serta adanya kemungkinan perpanjangan contraflow hingga tol dalam kota.
“Kalau volume kendaraan meningkat hingga masuk Jakarta, perpanjangan rekayasa lalu lintas contraflow kami berikan satu lajur sampai akses keluar tol di dalam kota,” kata Firman Shantyabudhi.