Selasa 25 Apr 2023 17:30 WIB

Kasus Covid-19 Meningkat di Jawa Timur, Warga Diminta Perketat Prokes

Tren kasus Covid-19 meningkat di Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nora Azizah
Tren kasus Covid-19 di Jatim mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
Foto: AP/Aurelien Morissard
Tren kasus Covid-19 di Jatim mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tidak lengah terhadap kasus Covid-19 yang belum sepenuhnya hilang. Khofifah meminta masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah dalam menghadapi ancaman Covid-19, khususnya saat berwisata atau berkegiatan di momen libur lebaran Idul Fitri 1444 H. Yaitu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker.

"Saya mohon semua untuk tetap menjaga protokol kesehatan, tetap bisa berwisata namun protokol kesehatannya tidak diabaikan. Pastikan yang bergejala dan komorbid gunakan masker," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (25/4/2023).

Baca Juga

Khofifah mengungkapkan, tren kasus Covid-19 di Jatim mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data nasional yang dirilis 24 April 2023 pukul 16.00 WIB, ada peningkatan jumlah kasus di Jatim sejak 12 April 2023. Dimana penambahan kasus harian sebelumnya hanya 30-50 per hari, menjadi lebih dari 100 kasus per hari. Bahkan pada 24 April 2023, penambahan kasus Covid-19 di Jatim mencapau 119 kasus.

Khofifah melanjutkan, dilihat dari asesmen situasi pandemi Covid-19 di Indonesia per 24 April 2023, positivity rate di Jatim mencapai 10.32 persen, bahkan di atas ambang batas yang ditentukan WHO yakni 5 persen. Meskipun demikian, kata dia, tingkat hunian kamar rumah sakit relatif terkendali dengan BOR masih berada di ambang memadai yaitu 6,29 persen mulai 30 Maret hingga 19 April 2023.