MAGENTA -- Hari ini, 37 tahun lalu reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina (dulu di bawah naungan Uni Soviet) meledak. Peristiwa yang terjadi pada 26 April 1986 itu menewaskan 28 korban secara langsung dan ratusan ribu penduduk Chernobyl harus mengungsi.
Saking tingginya radiasi nuklir pascaledakan, alat pengukur radiasi tidak bisa memperkirakan berapa mikrorontgen radiasi sudah menyebar. Radiasi nuklir mencapai jarak 200 ribu kilometer persegi hingga Belarusia, Rusia, dan Eropa.
Untuk amannya para ilmuwan memperkirakan zona eksklusi harus sejauh 30 kilometer dari kawasan Chernobyl. Dikutip dari Fox News, akibat tingginya radiasi, kawasan Chernobyl baru bisa dihuni kembali oleh manusia 3.000 tahun kemudian.
.
.
Hingga kini upaya penahanan dan pemantauan radiasi masih terus berlanjut. Pembersihan wilayah diperkirakan akan berlangsung hingga setidaknya 2065. Tragedi Chernobyl adalah kecelakaan terbesar dalam sejarah reaktor nuklir dunia.
Tidak diketahui secara pasti jumlah total korban akibat ledakan di Chernobyl. Tapi kematian akibat radiasi Chernobyl masih akan ada karena sudah memasuki rantai makanan.
BACA JUGA: Asia Dikepung Suhu Setengah Mendidih, Warga Bisa Masak Telur di Bawah Matahari
Diperkirakan 4.000 hingga 90 ribu orang yang sempat terkena radiasi berefek jangka panjang meninggal karena paparan radiasi nuklir Chernobyl. Laporan BBC mencatat ada sekitar 600 ribu orang terpapar radiasi.
Menurut badan penelitian kanker Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 9.000 orang akan meninggal karena kanker dan leukemia terkait Chernobyl, jika kematiannya mengikuti pola yang mirip dengan bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
BACA JUGA: On This Day: 10 April 1815, Gunung Tambora Meletus dan Mengubah Iklim Dunia
Data lain pun dikeluarkan oleh kelompok lingkungan Greenpeace yang mengatakan korban tewas Chernobyl bisa saja mencapai 90 ribu jiwa, bahkan lebih tinggi lagi karena adanya kontaminasi radiasi berbahaya.
Meskipun di Chernobyl masih diberlakukan zona eksklusi tidak boleh ditinggali manusia, namun, masih ada saja penduduk yang kembali tinggal di kawasan radiasi secara ilegal. Ada sekitar 130-150 orang yang masih tinggal di daerah tersebut. Mereka kebanyakan perempuan berusia 70-an hingga 80-an yang menggantungkan hidupnya dengan bertani di tanah leluhurnya.
Meskipun zona eksklusi masih tidak dapat dihuni, otoritas Ukraina membuka kawasan tersebut untuk pariwisata pada 2011. Sejak itu, pemandu secara teratur membawa pengunjung untuk melihat satwa liar serta menjelajahi kota hantu yang ditinggalkan dengan tergesa-gesa.
Pripyat, misalnya, pernah berpenduduk lebih dari 45 ribu jiwa, termasuk sebagian besar pekerja pabrik dan keluarganya. Untuk meminimalkan paparan radiasi, pemandu membawa dosimeter dan menginstruksikan pengunjung tidak makan atau merokok di luar. Menyusul penayangan miniseri HBO 2019 Chernobyl, agen tur melaporkan peningkatan pariwisata sebesar 40 persen.
BACA JUGA: Doa Sayyidul Istighfar Bahasa Arab, Latin, dan Artinya dan Keutamaannya
Reaktor Nomor 4 Meledak karena Kesalahan Manusia
Adalah Viktor Bryukhanov yang mengepalai megaproyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) reaktor nuklir di Chernobyl. Sebagai tonggak pencapaian Uni Soviet saat itu, Bryukhanov ditugaskan membangun enam reaktor nuklir dengan masing-masing reaktornya bermuatan 1.000 megawatt.
Reaktor 1 sampai 3 yang dibangun pada 1977, 1978, dan1981 sukses tanpa kendala. Namun, pengerjaan reaktor nomor 4 molor pembangunannya hingga empat tahun dan menjadi musibah paling parah di dunia. Reaktor yang mulai dibangun pada 1983 itu meledak.
Reaktor nomor 4 meledak saat dilakukan uji coba pamungkas pada 26 April 1986. Ketika tes dilakukan, tenaga reaktor hanya 200 megawatt, padahal untuk melakukan tes minimal harus 700 megawatt.
.
.
Uji coba terus dipaksakan karena pembangunannya sudah lama molor waktunya. Lagi pula, pada uji coba sebelumnya selalu gagal.
Disinilah neraka Chernobyl dimulai. Karena kekurangan tenaga listrik untuk memompa air ke dalam reaktor, akibatnya panas berlebih pun muncul di reaktor nomor 4 Chernobyl. Daya reaktor kemudian melonjak hingga 33 ribu megawatt termal, 11 kali lebih kuat daripada biasanya.
Dikutip dari Catastrophe: A Guide to World’s Worst Industrial Disasters (2015) oleh Terra Pitta, ketika reaktor itu mati mendadak, ia harus segera didinginkan dengan air dalam reaktor agar mesin tidak rusak. Tapi, proses pendinginan itu tidak memuaskan. Akibatnya, saluran bahan bakar dalam reaktor pecah.
BACA JUGA: Doa Sholat Tahajud Beserta Niat, Keistimewaan, dan Bacaan Istighfar
Dan, suhu panas setinggi 3.000 derajat Celsius pun menyebar, tak mampu lagi dibendung reaktor nomor 4. Atap reaktor seberat 1.000 ton meledak dan menunjukkan penampakan inti reaktor. Dua atau tiga detik kemudian, ledakan kedua menyusul dengan 700 ton material grafit dengan kandungan radioaktif.
BACA JUGA: Tahukah Kamu? Suhu Kentut Saat akan Keluar Mencapai 37 Derajat Celsius
Setelah itu, bukan hanya asap hitam yang keluar, tapi cahaya biru juga memancar ke udara. Kebakaran hebat karena ledakan reaktor nuklir itu berlangsung selama seminggu penuh, melepaskan debu partikel radioaktif ke udara.
Ledakan terjadi karena tempat reaktor nuklir itu tidak punya bangunan penahan atau cangkang kedap gas yang mengelilingi reaktor. Cangkang yang biasanya berbentuk kubah dan terbuat dari beton dan baja itu berfungsi membatasi produksi fusi yang dilepaskan selama kecelakaan ke udara.
Selain tak ada bangunan penahan, ledakan terjadi lantaran sistem keselamatan darurat reaktor dimatikan saat melakukan pengujian. Ada pekerja yang secara tak bijak menonaktifkan sistem pendingin teras darurat beserta sistem keselamatan utama lainnya. Uap pun menumpuk yang membuat reaktor terlalu panas.
Sejarah mencatat, tragedi Chernobyl merupakan salah satu bentuk keteledoran manusia yang menghancurkan ratusan ribu kehidupan masyarakat di Chernobyl, Ukraina. (MHD)
BACA JUGA:
Ada Berapa Orang di Luar Angkasa Saat Ini?
Niat Puasa Syawal 6 Hari, Hukum, dan Waktu Pelaksanaannya
Pernah Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya, Ini Jawaban Buya Hamka
Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat
Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat
Cara Memakai Sunblock yang Benar