MAGENTA -- Di tengah cuaca panas saat ini, paling nyaman dan aman memang bekerja di dalam ruang berpendingin udara. Tapi, bagaimana dengan pekerja lapangan yang tugasnya mengharuskan mereka berada di luar ruangan?
Memang, ada banyak manfaat bekerja di luar ruangan. Misalnya, menghirup udara segar, mendapat sinar matahari untuk vitamin D, dan perasaan bebas. Namun, bekerja di luar ruangan saat cuaca panas bisa menyebabkan sakit, termasuk kelelahan dan sengatan panas (heatstroke).
Berikut ini tips tetap sehat saat bekerja di tengah cuaca panas, dilansir di safework.sa.gov.au.
.
.
1. Banyak minum air sepanjang hari
Tetap terhidrasi akan membantu mengatur suhu tubuh Anda. Pastikan Anda banyak minum dan menikmati minuman dingin.
2. Oleskan tabir surya sesering mungkin
Radiasi ultraviolet (UV) dari matahari musim panas yang keras sangat intens selama cuaca panas. Tabir surya bertindak sebagai perisai terhadap sinar ini.
Tabir surya atau sunblock menambahkan lapisan perlindungan terhadap panas yang mengurangi risiko sengatan matahari dan kanker kulit. Sebagai bonus tambahan, tabir surya juga membantu menjaga kulit Anda dan meminimalkan penuaan dini dan kerutan.
Aplikasikan tabir surya 20 menit sebelum Anda mulai bekerja di luar ruangan dan aplikasikan kembali setiap dua jam untuk mempertahankannya. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30.
BACA JUGA: Asia Dikepung Suhu Setengah Mendidih, Warga Bisa Masak Telur di Bawah Matahari
3. Kenakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki
Dalam cuaca panas kita cenderung memakai lebih sedikit pakaian. Pakaian longgar paling cocok karena memungkinkan aliran udara antara pakaian dan kulit untuk meningkatkan penguapan dan membiarkan panas berlebih keluar untuk membantu Anda tetap sejuk.
4. Kenakan topi
Topi melindungi wajah, telinga, dan leher Anda dari sinar matahari. Topi bertepi lebar akan membuat wajah Anda tetap teduh sepanjang hari. Jika pekerjaan mengharuskan Anda mengenakan topi keras atau helm, gunakan perlengkapan pinggiran untuk perlindungan terbaik.
5. Sering-seringlah beristirahat di tempat teduh
Ini akan membatasi paparan sinar matahari. Ini juga merupakan kesempatan bagus untuk beristirahat dan menenangkan diri. Jika Anda memiliki hari kerja yang panjang untuk dilalui, istirahat yang sering akan mengurangi kemungkinan kepanasan dan waktu yang tepat untuk istirahat minum.
BACA JUGA: Gelombang Panas Asia: Ciputat Catat Rekor Terpanas di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG
6. Pertimbangkan menyesuaikan jadwal kerja
Selama cuaca panas, hari kerja yang dimodifikasi direkomendasikan. Bagian terpanas biasanya pertengahan hingga sore hari. Jadi, pertimbangkan untuk memulai pekerjaan di luar ruangan lebih awal selama bagian hari yang lebih sejuk dan pergi ke dalam ruangan saat suhu mulai meningkat.
7. Secara bertahap aklimatisasi tubuh Anda untuk bekerja di cuaca panas
Aklimatisasi berarti mempersiapkan tubuh untuk beradaptasi dengan panas. Orang yang terbiasa dengan panas dapat berkeringat lebih efisien dan lebih mudah mempertahankan suhu tubuh normal.
Untuk menyesuaikan diri dengan panas, Anda harus secara bertahap meningkatkan waktu pemaparan Anda ke lingkungan yang panas selama periode tujuh hingga 14 hari. Pekerja baru akan membutuhkan waktu lebih lama untuk terbiasa dengan panas daripada pekerja yang sudah terpapar. Berhati-hatilah untuk tidak terlalu memaksakan diri, karena tubuh seseorang hanya dapat beradaptasi dengan panas hingga batas tertentu.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan tidak termasuk dalam kategori gelombang panas. Variasi suhu maksimum 34°C-36°C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA:
On This Day: 26 April 1986 Tragedi Chernobyl, Lokasi Bisa Dihuni Manusia 3.000 Tahun Lagi
Tenang, BMKG Pastikan Gelombang Panas Asia tidak Terjadi di Indonesia
Apa Penyebab Terjadinya Gelombang Panas Asia? Ini Penjelasan BMKG
Bacaan Wirid Sesudah Sholat Fardhu Lengkap
Doa Sayyidul Istighfar Bahasa Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya