MAGENTA - Hari ini, 51 tahun lalu tepatnya pada 27 April 1972, pesawat ruang angkasa Apollo 16 kembali ke bumi setelah menjelajah bulan. Misi Apollo 16 harus selesai lebih awal dari jadwal karena kekhawatiran atas masalah teknis yang muncul di jalur bulan saat berada di orbit sekitarnya.
Apollo 16 yang diluncurkan pada 16 April 1972 dari Pusat Antariksa Kennedy menggunakan roket Saturn V SA-511 dan mendarat di bulan pada 21 April 1972. Pendaratan nyaris dibatalkan karena adanya sebuah kegagalan pada sistem pendorong utama CSM (Command/Service Module; modul perintah/pelayanan).
Apollo 16 menjadi misi berawak kedua Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk mencapai bulan. Misi berawak pertama adalah Apollo 11 yang membawa Neil Armstrong dan Buzz Aldrin. Selama peluncurannya membawa modul layanan komando Casper dan modul lunar Orion.
.
.
Dilansir dari Newsweek, awak utama misi pendaratan bulan Apollo 16 dikomandani oleh John W. Young, Thomas Ken Mattingly Jr sebagai pilot modul perintah, dan Charles M Duke Jr sebagai pilot modul bulan.
BACA JUGA: Pesawat Ruang Angkasa UEA Kirim Foto Bulan Planet Mars dari Jarak Dekat
Apollo16 menjadi kesempatan kedua bagi Charles Duke untuk menginjakkan kakinya di bulan. Saat mengikuti misi Apollo 13, Charles Duke harus dikeluarkan dari misi tersebut dan digantikan dengan astronaut Jack Swigert.
Charles Duke terinfeksi rubella atau campak Jerman. Ia tertular penyakit tersebut dari putranya yang masih balita saat itu.
Saat Apollo 16 tiba di bulan, ketiganya berbagi tugas. John Young dan Charles Duke dengan bantuan sebuah robot penjelajah bulan, menginjakkan kaki ke permukaan bulan. Keduanya menjelajahi dataran tinggi bulan dan mengumpulkan bebatuan.
Tugas Thomas Ken Mattingly adalah membantu observasi dari atas dengan mengambil foto dan melakukan eksperimen. Dia juga pergi lebih tinggi lagi untuk mengumpulkan video ketika awak yang lain melakukan perjalanan kembali ke bumi.
Selama tiga hari berada di bulan, para antariksawan menemukan kawasan yang dikira sebagai kawasan gunung berapi ternyata merupakan wilayah yang dipenuhi bebatuan yang terbentuk akibat benturan (breccia). Termasuk dalam spesimen-spesimen yang mereka bawa pulang adalah sebongkah batu seberat 11,7 kg yang merupakan batu terbesar yang pernah dibawa kembali ke bumi oleh para antariksawan Apollo.
Mereka melakukan pengujian performa menggunakan wahana Rover dan sempat mencapai kecepatan tertinggi pada delapan kilometer per jam. Kecepatan itu hingga kini masih tercatat sebagai kecepatan terbaik yang pernah dicapai di bulan oleh sebuah wahana beroda. Modul perintah Apollo 16 saat ini berada di Pusat Antariksa dan Roket Amerika Serikat di Huntsville, Alabama. (MHD)
BACA JUGA:
Ada Berapa Orang di Luar Angkasa Saat Ini?
On This Day: 26 April 1986 Tragedi Chernobyl, Lokasi Bisa Dihuni Manusia 3.000 Tahun Lagi
Bacaan Doa Setelah Sholat Fardhu Lengkap dan Artinya
Bacaan Wirid Sesudah Sholat Fardhu Lengkap
Asia Dikepung Suhu Setengah Mendidih, Warga Bisa Masak Telur di Bawah Matahari