REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung akan mengembangkan perpaduan destinasi wisata Bukit Peramun Belitung dengan digitalisasi, guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Negeri Laskar Pelangi itu.
"Segera mendaftarkan Hak Cipta, karena konsep perpaduan antara wisata alam dan digital ini mahal harganya," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu di Pangkalpinang, Kamis (27/4/2023).
Ia mengatakan Bukit Peramun terletak di Kabupaten Belitung merupakan bukit yang sangat eksotik dan sangat modern, karena berhasil memadukan konsep alam dan digital dalam satu perjalanan wisata.
"Sebelum ditiru dan malah diakui daerah lain, segera kita urus hak cipta perpaduan wisata alam dengan digital ini," ujarnya.
Ia menyatakan meski hanya bisa berkunjung hingga ke titik objek Batu Kembar saja, namun dapat terlihat jelas hamparan hutan lebat dengan 147 jenis pohon, namun bukit ini tetap memiliki keindahan yang eksotik untuk dinikmati wisatawan.
"Harus dilestarikan dan dijaga. Hebat Pak, Bapak berjasa atas hutan ini," kata Pj Gubernur Suganda memuji Ketua Pengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm) Bukit Peramun, Adong beserta 23 anggota orang asal Desa Aik Selumar.
Ketua Pengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm) Bukit Peramun, Adong mengatakan komunitas mengelola konsep hutan berbasis digital ini membutuhkan biaya yang besar. Bantuan pemerintah pun sulit karena berbentuk nonfisik untuk dalam pengembangannya.
"Ini ide yang hanya tinggal ide, sehingga kehadiran Bapak (Pj Gubernur Babel) menjadi harapan baru bagi kami," ujarnya.
Menurut dia Komunitas Pengelola HKm Bukit Peramun pun berpengalaman ikut startup competition, ide atau konsep yang dibawanya melebihi para pemenang seperti India dan Malaysia.
"Sayang sekali, jika hanya sebatas ide, merealisasikan ide butuh biaya mulai dari riset hingga realisasi," ungkapnya.