Jumat 28 Apr 2023 06:22 WIB

On This Day: 28 April 1945, Benito Mussolini Ditembak Mati, Jenazahnya Digantung dan Diludahi

Mussolini mengancam siapapun yang dicurigai anti-fasis akan dihukum penjara tanpa pengadilan.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Partner
.
Foto: network /Ani Nursalikah
.

Diktator Italia Benito Mussolini. Foto: AP
Diktator Italia Benito Mussolini. Foto: AP

MAGENTA -- Hari ini 78 tahun lalu, Benito Mussolini tewas di dekat Danau Como, Italia Utara. Diktator fasis Italia itu dieksekusi oleh regu tembak pada 28 April 1945.

Mussolini menjadi orang paling bertanggungjawab karena telah melibatkan Italia ke ranah Perang Dunia II. Benito Mussolini lahir di Verano, Italia, pada 29 Juli 1883 dengan nama lengkap Benito Amilcare Andrea Mussolini.

Ayahnya seorang pandai besi bernama Alessandro Mussolini. Ibunya yang bernama Rosa Maltoni adalah seorang Katolik yang taat. Pekerjaannya guru sekolah. Keluarga Mussolini tinggal di tempat yang sederhana dan kecil.

.

.

Dalam hidupnya, Mussolini menikah dua kali. Ida Dalser adalah istri pertamanya yang dinikahi tahun 1914. Setahun kemudian, ia menikahi kekasih lamanya Rachele Guidi.

Mussolini juga memiliki sejumlah wanita simpanan lainnya. Pernikahan Mussolini dengan Rachele berlangsung hingga kematian.

Pasangan itu memiliki lima anak. Rachele meninggal pada 1979 dalam usia 89 tahun.

BACA JUGA: On This Day: 27 April 1972, Apollo 16 Kembali ke Bumi Lebih Cepat


Benito Mussolini Kecil Pemalu, tapi Sering Berkelahi

Orang-orang berbaris di kampung halaman mantan diktator<a href= Benito Mussolini untuk memperingati 100 tahun kudeta yang dia gunakan untuk mengukur kekuasaan pada tahun 1922, di Predappio, Italia, Ahad, 30 Oktober 2022. Foto: AP Photo/Luca Bruno" />
Orang-orang berbaris di kampung halaman mantan diktator Benito Mussolini untuk memperingati 100 tahun kudeta yang dia gunakan untuk mengukur kekuasaan pada tahun 1922, di Predappio, Italia, Ahad, 30 Oktober 2022. Foto: AP Photo/Luca Bruno

Mussolini kecil adalah sosok pemalu, Ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama ayahnya yang berhaluan sosialis. Pada 1901, ayahnya mengirim Mussolini ke sekolah asrama yang dijaga oleh para biarawan Salesian.

Di asrama, Mussolini kerap bentrok dengan guru-gurunya dan teman asramanya. Penyebabnya karena Mussolini berperilaku angkuh, pemarah, dan juga kasar. Jika berkelahi, Mussolini tak segan-segan melukai temannya dengan senjata tajam.

Setelah lulus sekolah, Mussolini ogah mengikuti wajib militer di negaranya. Mussolini lebih memilih beremigrasi ke Swiss.

.

.

Pada masa itulah Mussolini mulai banyak belajar mengenai politik dan aktif dalam gerakan sosialis Italia di Swiss. Ia juga hingga sempat terlibat bentrok dengan polisi di Swiss.

Mussolini bergabung dengan tentara Italia pada 1915. Mussolini terlibat pada Perang Dunia I. Ia bertempur di garis depan dan memperoleh pangkat kopral. Mussolini diberhentikan karena mengalami luka cukup parah.

BACA JUGA: Bacaan Doa Setelah Sholat Fardhu Lengkap dan Artinya


Benito Mussolini Menjadi Jurnalis

Benito Mussolini. Foto: AP
Benito Mussolini. Foto: AP

Dari Swiss, Mussolini pindah ke Austria-Hungaria pada 1909. Di sana ia menjadi editor surat kabar sosialis. Jabatan editor yang pegangnya tak bertahan lama.

Mussolini dituding melanggar undang-undang kebebasan pers. Hukumannya, Mussolini dideportasi ke Italia.

Setelah setahun menganggur, Mussolini menjadi penyunting untuk surat kabar sosialis lain. Lagi-lagi Mussolini bikin ulah. Mussolini dituduh menghasut kekerasan melalui surat kabarnya.

.

.

Tidak bisa melarikan diri, Mussolini harus masuk bui selama enam bulan. Di dalam sel, Mussolini mulai menulis autobiografinya dan berpisah dari Partai Sosialis pada 1914.

Selanjutnya, Mussolini membangun surat kabar sendiri dan mendorong kekerasan dari pendukungnya ketika kerusuhan menyebar ke seluruh negeri. Mussolini juga menyerukan agar diktator menguasai Italia.

BACA JUGA: On This Day: 26 April 1986 Tragedi Chernobyl, Lokasi Bisa Dihuni Manusia 3.000 Tahun Lagi


Benito Mussolini Menjadi Diktator Italia

Orang-orang berbaris di kampung halaman mantan diktator Benito Mussolini untuk memperingati 100 tahun kudeta yang dia gunakan untuk mengukur kekuasaan pada tahun 1922, di Predappio, Italia, Ahad, 30 Oktober 2022. Foto: AP Photo/Luca Bruno
Orang-orang berbaris di kampung halaman mantan diktator Benito Mussolini untuk memperingati 100 tahun kudeta yang dia gunakan untuk mengukur kekuasaan pada tahun 1922, di Predappio, Italia, Ahad, 30 Oktober 2022. Foto: AP Photo/Luca Bruno

Setelah menguasai beberapa kota di Italia pada 1922, pasukan fasis membakar kantor-kantor komunis dan sosialis. Mussolini mengancam akan menduduki Roma untuk mengambil alih pemerintahan melalui kekerasan jika tidak diserahkan kepadanya.

Raja Victor Emmanuel III tidak bisa berbuat banyak saat ia melihat ribuan pasukan fasis bersenjata memasuki Roma. Dengan terpaksa Raja Victor meminta Mussolini untuk membentuk pemerintahan yang baru.

Mussolini yang sudah 'mabuk' dengan kekuasaan mengangkat dirinya sendiri menjadi perdana menteri, menteri dalam negeri, dan menteri luar negeri Italia. Meski demikian, Mussolini baru resmi menjadi diktator Italia pada 3 Januari 1925, setelah pidatonya di depan parlemen Italia yang menegaskan haknya atas kekuasaan tertinggi di Italia.

Saat itu, Mussolini mengancam siapapun yang dicurigai anti-fasis akan dihukum penjara tanpa pengadilan. Setelah itu, fasis menciptakan kelompok pemuda bernama Opera Nazionale Balilla dan membubarkan semua organisasi pemuda lainnya.

Mussolini juga menangkapi semua anggota parlemen komunis. Kondisi semakin parah karena kaum fasis memiliki 66 persen surat kabar di Italia, sehingga mudah untuk mengendalikan berita dan propaganda.

Untuk melanggengkan kekuasaannya, Mussolini yang awalnya tidak menyukai Adolf Hitler menjadi suka. Kedua negara itu bersekutu. Jerman menjadi negara kedua yang mengakui legitimasi Mussolini. Pada 1937, Italia keluar dari Liga Bangsa-Bangsa (LBB) karena solidaritas dengan Jerman.

Tidak itu saja, Mussolini juga mendukung Hitler dalam menginvasi Austria dan pengusiran bangsa Yahudi. Puncaknya, Italia dan Jerman menandatangani Pakta Baja, yang secara resmi membentuk Blok Poros. Mussolini adalah orang yang membawa Italia ke ranah Perang Dunia II bersama dengan Hitler.

BACA JUGA: Bacaan Wirid Sesudah Sholat Fardhu Lengkap


Benito Mussolini Ditangkap dan Dieksekusi

Benito Mussolini. Foto: Telegraph
Benito Mussolini. Foto: Telegraph

Muak dengan kelakuan Mussolini, diam-diam sebagian rakyat Italia melakukan perlawanan. Upaya pembunuhan terhadap Mussolini berkali-kali dilakukan.

Namun, selalu gagal. Mengetahui pasukan Jerman mundur, pusat komando partisan Italia, CLNAI, di Milan mengumumkan perlawanan besar terhadap pemerintahan fasis Mussolini.

Tanpa dukungan pasukan Jerman, nyali Mussolini menjadi ciut. Mussolini berusaha kabur dari Milan. CNLAI yang mengetahui Mussolini melarikan diri, buru-buru mengumumkan CNLAI akan memberikan hukuman mati kepada siapa pun yang menjadi anggota pemerintahan fasis yang dipimpin Mussolini. Menurut CNLAI, semua anggota pemerintahan fasis terbukti bersalah dan membawa Italia ke dalam pintu kehancuran.

Tidak ada kekuasaan yang abadi. Akhirnya diktator fasis Italia Benito Mussolini yang berkuasa pada 1925-1945 itu berhasil ditangkap.

Mussolini dieksekusi mati pada pada 28 April 1945. Benito Mussolini meninggal setelah ditembak berkali-kali oleh tentara. Empat peluru bersarang dekat jantungnya.

Puncaknya, dikutip dari History (29/10/2009), jenazah Mussolini digantung terbalik di Piazzale Loreto di Milan dan ditampilkan untuk ditendang dan diludahi orang banyak. Sehari kemudian, Hitler bunuh diri dan minggu berikutnya, Jerman menyerah.

Pada 1946, jenazah Mussolini dimakamkan di kuburan tak bertanda oleh pendukung fasis, yang membawa jenazahnya ke sebuah biara di Lombardy. Pemerintah memulihkannya dan menguburkannya di sebuah biara dekat Milan. (MHD)

BACA JUGA:

Asia Dikepung Suhu Setengah Mendidih, Warga Bisa Masak Telur di Bawah Matahari

Gelombang Panas Asia: Ciputat Catat Rekor Terpanas di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG

Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat

Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat

Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995

sumber : https://magenta.republika.co.id/posts/212704/on-this-day-28-april-1945-benito-mussolini-ditembak-mati-jenazahnya-digantung-dan-diludahi
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement