REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Film berjudul ‘Bersama Membangun Negeri’ karya Sutradara Deo Mahameru dan film ‘Burung Cikalang Christmas di Teluk yang Riuh’ karya Sutradara Abdurrahman resmi ditetapkan sebagai Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 3.
Film Terpilih pertama bergenre fiksi, sementara Film Terpilih kedua bergenre dokumenter. Salah satu kurator Festival Film Bulanan yang juga seorang sutradara dan penulis skenario, Rahabi Mandra, menyatakan, kedua film ini terpilih bukan hanya karena bagus, tapi juga karena penting.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel
Film ‘Bersama Membangun Negeri’ dengan gaya komedi satirnya mengingatkan kita yang sebentar lagi menghadapi Pemilu tentang sejauh mana politisi akan melakukan kebohongan demi mendapatkan kekuasaan.
Sementara ‘Burung Cikalang Christmas di Teluk yang Riuh’ (lagi-lagi) mengingatkan kita tentang pentingnya lingkungan bersih dan peningkatan kepedulian agar hewan seperti burung cikalang christmas dengan populasi yang semakin menipis bisa berkembang biak dengan baik.
Dari perspektif industri, kurator Indra Agus Rahman yang juga Head of Marketing FlipFlop TV, mengatakan, “Kalau dari sudut pandang industri yang dicari sebetulnya salah satunya adalah yang relatable dengan kondisi saat ini dan hal itu terdapat dalam film Bersama Membangun Negeri dan untuk film Burung Cikalang Christmas di Teluk yang Riuh ini film yang menarik dan dieksekusi dengan baik,” ujar Indra dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).
Atas terpilihnya kedua film asal Jakarta ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan selamat dan bangga banyak anak muda yang berperan aktif membangun Indonesia melalui film pendek yang dikompetisikan ke Festival Film Bulanan.
“Alhamdulillah saya bahagia sekali, semakin hari semakin banyak anak muda yang berpartisipasi membangun Indonesia dengan cara-cara yang kreatif, salah satunya melalui film pendek. Di Festival Film Bulanan kami menemukan banyak film pendek yang punya fungsi lain dari sekadar hiburan," ujar dia.
Tidak hanya sebagai tontonan namun sarat akan pesan moral dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional karena membuka peluang dan lapangan kerja bagi para pekerja kreatif.
Sebagai bentuk apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bagi kedua Film Terpilih akan mendapat sertifikat, suvenir, kesempatan mengikuti workshop “Menuju Industri Perfilman” di mana peserta akan pitching dengan investor untuk mendapatkan pendanaan dan menjadi nominasi di malam penganugerahan Festival Film Bulanan yang diselenggarakan pada Desember.
Selain itu, sebagai bagian dari eksibisi, akan ada penayangan poster digital di sejumlah area gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan penayangan film di acara ‘Sinema Keliling’, bioskop maupun Over The Top (OTT).
Tidak lupa Menparekraf mengimbau para sineas yang berada di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur agar mempersiapkan diri karena pendaftaran Lokus 4 akan dibuka pada 2 Mei mendatang.
Dia juga mengajak anak muda untuk menyiapkan karya terbaiknya dan mencari update informasi di akun media sosial festival film bulanan. "Karena mahakarya akan selalu menemukan jalannya,” kata dia.