Jumat 03 Oct 2025 09:32 WIB

Naming Rights Stasiun Cirebon Picu Polemik dan Batal, Pemilik BT Batik Trusmi Kecewa

PT KAI membatalkan sepihak kerja sama naming rights dan didukung DPRD Kota Cirebon.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Erik Purnama Putra
Nama BT Batik Trusmi dicopot dari Stasiun Cirebon, Kamis (2/10/2025).
Foto: Republika.co.id
Nama BT Batik Trusmi dicopot dari Stasiun Cirebon, Kamis (2/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON –- Naming rights BT Batik Trusmi di Stasiun Cirebon menyedot perhatian publik dalam beberapa hari terakhir. Pro kontra muncul menanggapi kerja sama naming rights PT KAI dan BT Batik Trusmi, hingga akhirnya kerja sama tersebut dibatalkan sehari menjelang diresmikan.

Baik PT KAI, BT Batik Trusmi, dan pihak yang kontra atas naming rights di Stasiun Cirebon mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung DPRD Kota Cirebon, Kamis (2/10/2025). Rapat itu berlangsung panas dan diwarnai perdebatan hingga akhirnya pemilik BT Batik Trusmi, Ibnu Rianto, melakukan walk out.

Baca Juga

Kepergian Ibnu dari ruang sidang pun memicu kemarahan peserta rapat. Meski demikian, rapat tetap berlanjut dan akhirnya memutuskan membatalkan naming rights BT Batik Trusmi pada Stasiun Cirebon.

Keputusan tersebut diikuti dengan pencabutan nama BT Batik Trusmi, yang sebelumnya sempat tertera dalam penamaan Stasiun Cirebon. Saat pro dan kontra masih berlangsung, papan BT Batik Trusmi pada Stasiun Cirebon ditutupi kain hitam.

Kerja sama naming rights antara BT Batik Trusmi dan PT KAI sebelumnya menyepakati penamaan BT Batik Tursmi pada Stasiun Cirebon. Launching perubahan nama Stasiun Cirebon menjadi Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi rencananya digelar pada 1 Oktober 2025.

Namun, kerja sama naming rights itu mendapat kritikan tajam dari masyarakat luas, terutama dari anggota DPRD Kota Cirebon dan para budayawan Cirebon. Hingga akhirnya, PT KAI memutuskan untuk menunda peluncuran perubahan nama Stasiun Cirebon menjadi Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi pada 30 September 2025.

Hal itu membuat pemilik BT Batik Trusmi, Sally Giovanny, kecewa berat. Pasalnya, keputusan itu dikeluarkan oleh PT KAI secara mendadak. "Kami kaget banget mendengar kabar tentang kerja sama naming rights dibatalkan sepihak oleh PT KAI secara tidak proporsional," ucap Sally di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (30/9/2025).

Sally menjelaskan, sejak awal PT KAI yang terlebih dulu menawarkan kerja sama naming rights tersebut. "Kenapa menjelang hari H dibatalin secara sepihak. Pastinya, keputusan ini sangat mengecewakan kami, karena prosesnya sudah begitu panjang, kontrak sudah saya tandatangani, acara sudah saya persiapkan dan undangan sudah tersebar luas," kata Sally.

Dia mengaku, bisa memahami pro dan kontra naming rights. Sally pun meminta masyarakat tak perlu khawatir. "Kami pastikan dan jelaskan tidak ada perubahan, baik nama maupun gedung cagar budaya. Nama Stasiun Cirebon tidak kami ubah. Hanya ditambah jadi Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi. Jadi, nama Stasiun Cirebon masih tetap ada," ujar Sally.

Meski demikian, dalam RDP DPRD Kota Cirebon yang digelar pada Kamis, naming rights BT Batik Trusmi pada Stasiun Cirebon tetap dibatalkan. Kepala PT KAI Daop 3 Cirebon, Mohamad Arie Fathurrokhman, mengungkapkan, terkait kerja sama dengan BT Batik Trusmi, MoU-nya dilakukan di Kantor Pusat PT KAI. Daop 3 Cirebon hanya sebagai pelaksana tugas.

"Arahan dari manajemen puncak kami, bahasanya ditinjau ulang dengan berbagai aspek yang perlu dikaji. Saya tidak bisa jelaskan satu per satu pada prinsipnya ini masih dalam kajian ulang," terang Arie.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement