REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 122 pemudik mengikuti program balik gratis yang diselenggarakan Polres Malang. Para pemudik tersebut diberangkatkan dari Mapolres Malang dan Pos Lantas Karanglo, Jumat (28/4/2023).
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, jumlah yang mendaftar program ini sebenarnya mencapai 132 orang. "Namun yang fix berangkat ada 122 orang dari Kabupaten Malang," kata Putu di Mapolres Malang.
Pada tahun ini, pihaknya menyediakan tiga rute balik gratis yang telah disiapkan untuk 122 pendaftar balik mudik gratis. Untuk wilayah Jawa Timur ada dua rute, yakni Malang – Nganjuk – Madiun – Ngawi dan Malang – Probolinggo – Jember – Bondowoso.
Selain itu, Polres Malang juga menyiapkan rute jalur pantura dengan tujuan Malang – Semarang – pantura Jateng dan Jabar – Jakarta. Menurut Putu, beberapa pemudik yang mengikuti program ini ada yang tujuannya ke Probolinggo.
Ada pula yang tujuannya ke Bondowoso, Jember, Pati, Semarang, dan Tegal. Kemudian juga ada yang tujuannya ke Purwakarta, Karawang, Bandung, hingga Jabodetabek.
Ia mengungkapkan, program ini pada dasarnya bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di momen Lebaran dan Idul Fitri 2023. Selain memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan di jalan saat mudik pekan lalu, pihaknya menyediakan angkutan gratis untuk masyarakat yang akan melaksanakan balik mudik.
Menurutnya, seluruh peserta balik gratis diberangkatkan menggunakan tiga unit bus dan dua minibus dari Mapolres Malang dan Pos Lantas Karanglo, Singosari. Seluruh armada akan dikawal langsung oleh petugas kepolisian sesuai rute yang ditetapkan.
Sebelum keberangkatan, kepolisian telah menyiapkan bekal makanan untuk seluruh peserta dan pengecekan kesehatan gratis. Dalam hal ini termasuk uang saku bagi peserta anak-anak yang ikut dalam program balik mudik gratis.
Peserta asal Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Arifin (45 tahun), mengaku bersyukur dapat mengikuti program balik mudik gratis Polres Malang. Sebelumnya, Arifin mendapat informasi balik mudik dari temannya di Jakarta.
Ia lalu mendaftarkan diri beserta empat anggota keluarganya untuk kembali lagi bekerja di Jakarta Timur. Menurut dia, program tersebut sangat meringankan bebannya dan keluarga. Apalagi dia sempat kesulitan untuk mendapatkan tiket balik ke Jakarta. "Sebelumnya saya mudik naik kereta,” ungkapnya.