REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Pemerintah India telah melarang 14 aplikasi perpesanan yang digunakan untuk menyebarkan teror di Jammu & Kashmir. Aplikasi tersebut telah dilarang berdasarkan Bagian 69A Undang-Undang Teknologi Informasi, 2020.
Badan intelijen mengonfirmasi aplikasi itu digunakan untuk menyebarkan propaganda teror. Selain itu, aplikasi juga digunakan untuk menerima instruksi dari Pakistan dan pekerja lapangan. Menurut pemerintah, aplikasi yang dilarang tersedia di App Store dan Google Play Store dan memiliki jutaan unduhan.
Berikut beberapa aplikasi yang dilarang, seperti dilansir Gadgets Now, Rabu (3/5/2023):
1.Crypviser
Crypviser Secure Messenger mengklaim sebagai aplikasi perpesanan paling pribadi dan didasarkan pada teknologi Blockchain.
2.Enigma
Aplikasi ini mengklaim sepenuhnya aman dan sangat terenkripsi. Pesan dapat dihancurkan sendiri, grup dapat menampung hingga 100 ribu anggota, dan mendukung panggilan suara dan video terenkripsi end-to-end serta dalam grup.
3.Wickr Me: Aplikasi yang didukung Amazon
Aplikasi ini diakuisisi oleh Amazon pada tahun 2021 tetapi ditutup untuk selamanya pada bulan Desember 2023.
4.Mediafire
MediaFire lebih condong menjadi aplikasi penyimpanan yang memungkinkan pengguna mengunggah foto, video, musik, dan dokumen. Kemudian pengguna dapat mengaksesnya dari mana saja dengan ponsel, tablet, komputer, atau web.
5.Briar
Aplikasi ini adalah semua tentang perpesanan dan forum terenkripsi peer-to-peer. Pengguna dapat terhubung langsung dengan kontak terdekat, tidak diperlukan akses internet.
6.Nandbox Messenger
Pengguna dapat membuat beberapa profil dari satu akun untuk menampilkan diri mereka secara berbeda ke grup kontak yang berbeda. Ada 10 ribu anggota dapat menjadi bagian dari grup di aplikasi.
7.Conion
Aplikasi lain yang tidak memerlukan nomor telepon atau alamat email untuk menggunakannya. Pengguna dapat menggunakan Conion sepenuhnya secara anonim.
8.IMO
Aplikasi yang cukup populer di Play Store dan App Store yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan video gratis dan pesan instan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika