REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING-Pada hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023, KBRI Beijing kedatangan dua belas orang siswa SD, bersama orang tuanya, dari berbagai kota di Tiongkok (Cina) untuk mempelajari budaya Indonesia.
Walau dalam suasana libur peringatan Hari Buruh Internasional, 29 April – 3 Mei 2023, para siswa tampak senang dan antusias mendengarkan penjelasan mengenai sejarah, budaya, pakaian, dan kuliner tradisional Indonesia. Selain itu, para siswa dan orang tua tersebut antusias mendengarkan penjelasan eratnya hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok yang disampaikan oleh Sekretaris 1 Pensosbud KBRI Beijing, Destarata Hamarsan Mustafa.
Dalam siaran pers KRBI Beijing yang diterima Republika, Rabu (3/5/2023), Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yudil Chatim, menyampaikan bahwa para siswa berkunjung pada saat yang tepat karena pada tanggal tersebut merupakan hari yang spesial bagi insan pendidikan di Indonesia.
Sejalan dengan program Merdeka Belajar diharapkan para “little diplomats” dapat mengenal lebih jauh tentang Indonesia serta dapat berkunjung langsung ke Indonesia untuk mengetahui kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia.
Selain kedua diplomat KBRI Beijing, para siswa juga bertemu dengan founder Bali Mandarin Center, Ye Lu yang merupakan WN Tiongkok. Ye Lu menceritakan pengalamannya tinggal di Bali selama 12 tahun serta menceritakan mengenai keindahan akan alam dan budaya Pulau Dewata serta mengajak para “little diplomats” juga untuk berkunjung ke Bali.
Pada kesempatan tersebut, para siswa juga mencoba secara langsung alat musik tradisional Indonesia seperti Gamelan dan Angklung. Selain itu, para siswa juga melakukan dialog langsung dengan diplomat KBRI Beijing dan beberapa mahasiswa Indonesia.
Suasana semakin hangat dengan lantunan lagu anak-anak Indonesia serta permainan alat musik tradisional Tiongkok.
Para siswa dan orangtua yang hadir juga turut mencicipi lezatnya jajanan pasar Indonesia seperti risoles, lemper, kue talam, dan kue epek.
Pertukaran budaya antara Indonesia-Tiongkok melalui kegiatan people-to-people contact dari berbagai kalangan termasuk siswa SD “little diplomats” diharapkan dapat semakin mempererat hubungan kedua negara.