Rabu 03 May 2023 18:54 WIB

Golkar-PKB Bentuk Tim Pemenangan Pilpres, Bagaimana dengan Gerindra?

Koalisi Golkar dan PKB membentuk tim pemenangan untuk Pilpres 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Koalisi Golkar dan PKB membentuk tim pemenangan untuk Pilpres 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Koalisi Golkar dan PKB membentuk tim pemenangan untuk Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar. Usai pertemuan tersebut, keduanya bersepakat membentuk tim pemenangan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Sudah menunjuk tim pemenangan, yaitu dari Golkar adalah Bapak Nusron Wahid dan dari PKB nanti Pak Faisol Riza," kata Airlangga di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga

Tim pemenangan tersebut akan bertugas untuk menindaklanjuti pertemuan enam ketua umum partai politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Termasuk dalam membahas visi keberlanjutan pemerintahan lewat wacana koalisi besar.

"Oleh karena itu, pada hari ini direspons dengan pertemuan Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Golkar bahwa kita siap untuk menjadi inti daripada menjaga pembangunan. Dan juga untuk melakukan komunikasi politik terhadap partai-partai yang memang ingin melanjutkan program ke depan," ujar Airlangga.

Adapun pertemuannya dengan Muhaimin, salah satu yang dibahas adalah wacana pembentukan koalisi besar, di mana Partai Golkar dan PKB membentuk koalisi inti untuk melobi peleburan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Namun, Airlangga belum dapat memastikan apakah KIB bersama KKIR akan melebur untuk membentuk koalisi besar. "Ya kita lihat perkembangan," singkat Airlangga ketika meninggalkan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK).

Adapun setelah pertemuannya dengan Muhaimin, ia mengatakan bahwa KIB dan KKIR telah membicarakan berbagai hal. Namun dalam proses peleburannya, dibutuhkan partai inti yang bertugas untuk mengkoordinasikannya.

"Kita juga putuskan bahwa ini butuh core, butuh inti buat para penggerak, dan hari ini kita akan dorong Golkar-PKB menjadi koalisi intinya," ujar Airlangga.

Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid yang ditunjuk sebagai tim pemenangan mengatakan, ada peluang terbentuknya koalisi antara partainya, PKB, dan Partai Gerindra. Koalisi tersebut bisa saja menunjuk Prabowo Subianto berpasangan dengan Airlangga atau Muhaimin.

"Kalau ending berlebur tiga partai mengusung Prabowo, wakilnya bisa Airlangga, bisa Gus Muhaimin, ya itu urusan para ketum. Kita tim yang penting sudah siap," ujar Nusron.

Ia pun menjelaskan, tak ada salahnya jika Partai Golkar dan PKB sudah membentuk tim pemenangan bersama. Meskipun Partai Golkar saat ini bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan PKB telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Koalisi ini cair politik itu kan seni untuk mencapai kemungkinan. Namanya kerja sama kan bisa aja, kalau sudah ada tim pemenangan, itu kan kerja sama merancang kemenangan. Artinya tinggal bangunan selangkah membangun koalisi," ujar Nusron.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement