REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, DIY, menyampaikan jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2023. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran ternyata tidak mencapai target.
"Target, harapan Pemda Sleman kemarin itu targetnya yaitu satu juta (wisatawan) tapi tidak tercapai," kata Kustini dalam konferensi pers, Kamis (4/5/2023).
Untuk jumlah kunjungan wisata kuliner sebanyak 827.245 wisatawan. Sedangkan untuk jumlah kunjungan destinasi wisata sebanyak 302.003 wisatawan.
Ia mengungkapkan rata-rata belanja wisatawan di Sleman untuk akomodasi yaitu 48,25 persen. Kemudian untuk kuliner 26,32 persen. Untuk belanja sebesar 21,93 persen, dan destinasi wisata 3,51 persen.
"Wisata alam yaitu untuk WNI jumlahnya yaitu 67.254, WNA 31 orang, total 67.285. Untuk ekologi (rinciannya) 41.543 WNA-nya 10, jumlahnya 41.553. Petualangan juga ada yaitu jumlahnya 25.711 untuk WNA 21, jumlahnya 25.732," ujarnya.
Untuk jenis wisata budaya total kunjungan wisata baik dalam maupun luar negeri sebanyak 174.111 pengunjung. Rinciannya pengunjung domestik sebanyak 171.050 pengunjung, sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 3.061 pengunjung.
"Untuk candi itu jumlahnya ada 100.145 WNI, yang WNA 3.023 (wisatawan). Keseluruhan 103.168," urainya.
Sementara itu untuk total pengunjung museum dari dalam negeri mencapai 12.488, untuk pengunjung mancanegara sebanyak 38, total pengunjung museum sebanyak 12.526 pengunjung.
Kemudian untuk wisata kota total pengunjungnya mencapai 40.652. Sedangkan untuk wisata desa mencapai 17.765 pengunjung.
"Untuk wisata buatan yaitu ada 6.780, untuk wisata olahraga ada 256 yang lainnya 6.524. Total jumlah keseluruhan baik WNA maupun WNI jumlahnya keseluruhan yaitu ada 300an, 302 (ribu)," kata dia.
Ditambahkan, penerimaan retribusi pada 15 April - 1 Mei sebesar Rp 246,8 juta. Penerimaan PAD pariwisata Januari sampai 5 Mei mencapai Rp 104,5 miliar atau sebesar 40,41 dari target PAD yaitu untuk penerimaan pajak sebesar Rp 103,2 miliar, dan penerimaan retribusi Rp 1,2 miliar.