Jumat 05 May 2023 11:16 WIB

Konsumsi BBM di Bali Naik 13,8 Persen Selama Ramadhan Hingga Libur Lebaran

Sebelumnya, Pertamina memperkirakan akan terjadi penurunan konsumsi BBM.

PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bali naik sekitar 13,8 persen dari konsumsi harian untuk lima jenis BBM selama periode bulan puasa Ramadhan hingga libur Lebaran.
Foto: dok Pertamina
PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bali naik sekitar 13,8 persen dari konsumsi harian untuk lima jenis BBM selama periode bulan puasa Ramadhan hingga libur Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bali naik sekitar 13,8 persen dari konsumsi harian untuk lima jenis BBM selama periode bulan puasa Ramadhan hingga libur Lebaran. Pemasaran BBM di wilayah Bali berada di bawah koordinasi Regional Operasional (MOR) V yang berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur.

"BBM segmen gasoline yakni Pertalite, Pertamax dan Turbo itu naik variatif," kata Penjabat Sementara (Pjs) Manager Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Taufiq Kurniawan di Denpasar, Jumat (5/5/2023).

Baca Juga

BUMN minyak dan gas itu mencatat konsumsi awal puasa hingga setelah libur Lebaran pada 2 Mei 2023 untuk BBM pertalite naik 1,5 persen dari rata-rata konsumsi harian normal mencapai 2.649 kiloliter. Kemudian, Pertamax naik 12 persen dari rata-rata konsumsi harian normal mencapai 389 kiloliter dan konsumsi BBM Pertamax Turbo naik 28 persen dari konsumsi harian mencapai 14 kiloliter.

Sedangkan konsumsi BBM jenis gasoil yakni biosolar naik 18 persen dari rata-rata konsumsi harian normal mencapai 644 kiloliter dan dexlite naik sembilan persen dari konsumsi harian mencapai sekitar 33 kiloliter.

Sebelumnya, pihaknya memperkirakan konsumsi gasoil turun 3,6 persen seiring adanya larangan mobilitas kendaraan yang mengangkut barang. Namun ternyata konsumsinya naik, diperkirakan karena konsumsi lebih banyak dilakukan pada 1-15 April 2023 atau sebelum larangan transportasi barang dan banyaknya mobilitas bus wisata di Bali.

Namun, di sisi lain konsumsi elpiji di Bali turun 0,5 persen menjadi 785 metrik ton dibandingkan konsumsi harian normal rata-rata mencapai 788 metrik ton.

"Kemungkinan penurunan yang tidak signifikan itu dipengaruhi awal puasa dan setelah Lebaran kunjungan wisatawan domestik turun pada hari H Lebaran," katanya.

Sebelumnya, Pertamina menyiapkan peningkatan stok BBM 10-15 persen selama arus mudik, balik dan libur Lebaran di Bali. Pertamina juga menyiagakan sebanyak 54 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur mudik dan wisata di Bali yang beroperasi selama 24 jam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement