REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kinerja perseroan, Bank Muamalat terus melakukan optimalisasi jaringan kantor cabang dan ATM. Per 31 Maret 2023, jumlah kantor cabang Bank Muamalat terdiri dari 80 kantor cabang, 128 kantor cabang pembantu, dan 27 kantor kas.
Dalam hal layanan digital, Bank Muamalat juga memiliki aplikasi Muamalat Digital Islamic Network (MDIN) untuk nasabah perorangan dan internet banking Muamalat Digital Integrated Access (MADINA) untuk nasabah korporasi.
"Saat ini, lebih dari 90 persen transaksi nasabah perseroan sudah melalui kanal digital dimana mayoritas melalui aplikasi Muamalat DIN," kata Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan dalam keterangan, Jumat (5/5/2023).
Per 31 Maret 2023, total pengguna aplikasi Muamalat DIN tercatat sekitar 400 ribu. Angka ini meningkat 23,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pionir bank syariah di Tanah Air ini juga telah meluncurkan fitur terbaru di aplikasi Muamalat DIN yang bernama Digital Customer On Board. Melalui fitur ini, calon nasabah Bank Muamalat dapat membuka rekening baru melalui aplikasi Muamalat DIN di smartphone tanpa perlu datang ke kantor cabang.
Selain itu, sepanjang kuartal I 2023 perseroan berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi di antaranya Infobank 6th SLE Awards 2023, Baznas Award 2023 sebagai bank penyedia layanan pembayaran zakat terbaik, dan 12th Infobank Digital Brand Recognition 2023.
Pada kuartal I tahun 2023, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat mencapai Rp 45,5 triliun. Sementara dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) tercatat sebesar Rp 21,4 triliun. Perseroan terus memacu pertumbuhan dana murah dengan memaksimalkan produk Tabungan iB Hijrah dan Giro iB Hijrah.
"Dari sisi bisnis Cash Management System (CMS) per 31 Maret 2023 akuisisi CMS meningkat sebesar 46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan akusisi tersebut berkontribusi pada kenaikan CASA sebesar enam persen secara year to date (ytd)," ujar Indra.
Aset Bank Muamalat per 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp 61,6 triliun. Perseroan berhasil menjaga kualitas aset dengan baik yang terlihat dari rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,75 persen (nett). Indra menambahkan, total modal Bank Muamalat per akhir Maret 2023 tercatat sebesar Rp 6,97 triliun. Adapun rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 32,38 persen per akhir Maret 2023. Rasio tersebut berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.
Adapun penyaluran pembiayaan Bank Muamalat per 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp 19,4 triliun, tumbuh 2,4 persen (yoy). Indra menjelaskan bahwa outstanding pembiayaan pada kuartal ini adalah yang tertinggi sejak Maret 2022. Financing to Deposit Ratio (FDR) perseroan juga ikut meningkat dari 41,3 persen per 31 Maret 2022 menjadi 42,47 persen pada akhir Maret 2023.