Sabtu 06 May 2023 05:51 WIB

Surya Paloh Bertemu Luhut Bicarakan Cawapres Anies, Ini Reaksi PKS

Luhut mengakui berikan saran kepada Surya Paloh terkait cawapres untuk Anies.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah makan siang di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Foto: Dok. Republika
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah makan siang di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman menegaskan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) tidak terganggu. Meskipun terdapat berbagai banyak kunjungan dari partai politik yang notabenenya dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebab, Partai Demokrat telah dikunjungi oleh Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan, Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar terang-terangan bahwa dirinya mengajak Partai Demokrat bergabung dalam koalisi besar.

Baca Juga

"Saya sampaikan bahwa semua pertemuan-pertemuan itu tidak mengganggu soliditas kami. Kenapa bisa demikian? atau mungkin tadi pakai bahasa yang disampaikan oleh itu bahwa kita semuanya masih kuat imannya," ujar Sohibul di Kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Pada Jumat (5/5/2023), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh diketahui makan siang bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta. Luhut bahkan memberikan saran terkait calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies.

Jelasnya, semua pertemuan yang dilakukan oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS sudah saling dikomunikasikan. Sebab menurutnya, komunikasi antarpartai merupakan salah satu bentuk kedewasaan dalam berpolitik.

"Tidak melihat adanya komunikasi-komunikasi itu sebagai sebuah upaya pengkhianatan. Kita melihatnya justru itu sebagai bagian dari kedewasaan kita berpolitik, bahwa pilihan koalisi bisa berbeda, tetapi ya tetap membangun persahabatan," ujar Sohibul.

Di samping itu, komunikasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya memperkuat Koalisi Perubahan. Namun sekali lagi disampaikannya, komunikasi antara pihak yang berseberangan adalah bagian dari kedewasaan politik.

"Saya kira ini yang harus menjadi catatan dan mudah-mudahan masyarakat, publik, juga bisa memahami ini secara dewasa, ya. Tidak emosional yang melihat pertemuan-pertemuan seperti itu," ujar Sohibul.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement