Sabtu 06 May 2023 11:18 WIB

Pengamat Media : Denny Siregar Perlu ke Psikiater

Denny dinilai mengalami histrionik personality disorder.

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Direktur Eksekutif Komunikonten - Hariqo Wibawa Satria.
Foto: Republika/ Wihdan
Direktur Eksekutif Komunikonten - Hariqo Wibawa Satria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat media sosial dari Komunikonten Hariqo W Satria mengatakan, Denny Siregar membutuhkan penanganan khusus ke psikiater dengan segera. Hal ini menyusul kontennya yang dinilai kerap memecah belah. 

"Denny ini perlu ke psikiater, ya untuk mengecek apakah ada gejala kejiwaan karena dia itu senang dengan reaksi orang marah, kesal dan kecewa. Dia seperti memang mengharapkan respons itu dari orang-orang," kata Hariqo aaat dihubungi Republika, Sabtu (6/5/1023). 

Menurut dia, Denny mengalami histrionik personality disorder yaitu suatu kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berhubungan dengan orang lain. Denny Siregar, kata dia selalu ingin mencari perhatian terus menerus.

Kendati demikian, Hariqo menilai, Denny memang lantas berani di media sosial. Tapi, terkadang muncul takut dan pengecut di dalam dirinya yang dilihat dari langkah Denny yang kerap menghapus lagi postingannya. 

"Semakin sering seseorang menghapus postingan di medos, menunjukkn mentalnya tidak stabil," kata Hariqo.

"Ngga jelas, dia tidak menghormati dirinya sendiri. Kasian juga. Makanya, perlu ke psikiater," ujarnya menambahkan.

Dia menduga, bahwa Denny memiliki niatan untuk membenturkan pendukung Ganjar Pranowo dengan pendukung Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Namun, pendukung Gus Baha justru muak dengan cara Denny yang mengkapitalisasi Gus Baha untuk kepentingan sendiri.

"Padahal konteks pertemuan itu kan silaturahmi, kemudin Denny memanfaatkan Gus Baha untuk ribut adu domba," ujarnya.

Sebelumnya, sempat viral tentang imbauan Prabowo untuk menjaga marwah perhelatan pemilihan umum (pemilu) agar tidak saling menjelekkan, namun untuk bersaing ide. Tapi, Denny justru mengabaikan ajakan-ajakan baik semacam itu. 

"Selain itu, KPU, Bawaslu, DKPP juga kerap mengeluarkan imbauan untuk menjaga jalannya pemilu damai, tapi apa yang dilakukan Denny bisa merusak kerja ketiga oenyelenggara negara," kata dia.

Denny Siregar disebut sebagai buzzer pemecah belah bangsa oleh warganet di Twitter. Hal ini buntut unggahan Denny yang membandingkan ulama yang ditemui Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Pada unggahan Denny, Ganjar berfoto dengan Gus Baha sementara Prabowo dan Anies berfoto dengan Habib Rizieq Shihab. "Calon2 pemimpin dan ulama mereka," kata keterangan pada foto Denny tersebut.

Namun demikian unggahan tersebut sudah dihapus. "Hapus ah, ga pantes dibanding2ke. Jomplang soalnya," kata Denny melalui akun Twitter @Dennysiregar7 seperti dikutip Republika pada Jumat (5/5/2023).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement