Senin 08 May 2023 16:44 WIB

Partai Buruh Sebut Ekonomi Juga Berpotensi Tumbuhkan Praktik Staycation dan Pelacuran

Asosiasi buruh meminta polisi mengusut tuntas praktik staycation yang dialami pekerja

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus raharjo
 Buruh berbaris saat demonstrasi May Day di Jakarta, Senin (1/5/2023). Buruh dan aktivis di seluruh Asia memperingati May Day dengan protes menyerukan gaji yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik, di antara tuntutan lainnya.
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Buruh berbaris saat demonstrasi May Day di Jakarta, Senin (1/5/2023). Buruh dan aktivis di seluruh Asia memperingati May Day dengan protes menyerukan gaji yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik, di antara tuntutan lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, pihaknya sejak lama kerap menemukan insiden pelecehan seksual di dunia kerja. Menurut dia, selain karena kekerasan dan ancaman, hal itu didasari juga oleh kondisi kemiskinan yang ada.

“Itu adalah tumbuhnya pelacuran, maaf, ya, staycation, boleh jadi selain kekerasan dan intimidasi juga karena kebutuhan ekonomi,” kata Said Iqbal dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Menyoal permintaan oknum manajemen kepada buruh di daerah Bekasi untuk melakukan staycation demi perpanjangan kontrak, dia mengkritik kondisi yang ada karena sudah ada sejak lama. Sebab itu, dirinya meminta kepada Ketua DPR Puan Maharani untuk menindak lebih jauh.

“Sudah banyak yang kami penjarakan, ini gunung es, faktornya banyak. Bahkan, karena ekonomi tumbuh pelacuran di Batam dan Tangerang itu banyak sekali. Kita jadikan kasus staycation ini untuk melawan kasus pelecehan seksual,” tutur dia.