Senin 08 May 2023 15:58 WIB

Presiden Jokowi: 969 WNI Berhasil Dievakuasi dari Sudan

936 WNI telah dipulangkan ke Indonesia dan 33 lainnya berada di lokasi di luar Sudan

Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Jawa Tengah dipulangkan kembali ke daerah asalnya imbas terjadinya perang Sudan. Mereka kini sedang beristirahat di asrama haji, Jakarta Timurm
Foto: Dok. Web
Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Jawa Tengah dipulangkan kembali ke daerah asalnya imbas terjadinya perang Sudan. Mereka kini sedang beristirahat di asrama haji, Jakarta Timurm

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Sebanyak 969 warga negara Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari Sudan yang sedang dilanda konflik bersenjata, kata Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/5/2023).

"Pemerintah telah berhasil mengevakuasi WNI dari Sudan. Per hari ini, jumlah WNI yang telah dievakuasi sebanyak 969 orang," kata Jokowi saat memberi keterangan pers di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Jokowi menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, 936 di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia dan 33 lainnya berada di lokasi yang aman di luar Sudan.

"Ke depan, perlindungan WNI akan terus kami tingkatkan dan kami perkuat," tambahnya.

Angka yang disampaikan Jokowi itu bertambah dibandingkan data terakhir dari Menteri Luar Negeri (Menlu)Retno Marsudi, menyebutkan 955 WNI dievakuasi dari Sudan, saat jumpa pers di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Saatitu, Retno juga melaporkan bahwa evakuasi dilakukan secara senyap untuk memastikan keselamatan dan keamanan WNI di tengah situasi di Sudan yang dapat mengancam keselamatan mereka.

"Karena semua menyangkut masalah safety and security dari WNI yang akan kami evakuasi, karena situasi setempat selalu sangat dinamis, sangat cair, dan dapat mengancam keselamatan para WNI," kata Retno.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) memastikan penyediaan layanan kesehatan terbaik bagi WNI yang dievakuasi dari Sudan.

Sudan dilanda konflik bersenjata sejak 15 April 2023, dipicu oleh pertempuran antara dua jenderal, yakni panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan komandan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Mohammed Hamdan "Hemedti" Dagalo. Kementerian Kesehatan Sudan menyatakan lebih dari 550 orang tewas akibat pertempuran tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement