Senin 08 May 2023 20:41 WIB

Soal Bendera Terbalik di Pembukaan SEA Games, Menpora: Kita Kasih Teguran

Pihak Kamboja juga telah mengajukan permintaan maaf secara resmi.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Penjelasan Menpora Dito Ariotedjo soal insiden bendera Indonesia terbalik di SEA Games Kamboja, Senin (8/5/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Penjelasan Menpora Dito Ariotedjo soal insiden bendera Indonesia terbalik di SEA Games Kamboja, Senin (8/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan pihaknya sudah memberikan teguran langsung kepada Kamboja lantaran insiden bendera Merah Putih terbalik di pembukaan SEA Games, Jumat (5/5/2023) lalu.

"Kita udah kasih teguran dan juga kita sudah berdiplomasi," kata Dito ketika ditemui di Balai Kota Solo, Senin (8/5/2023).

Kendati demikian, Dito menilik bahwa hal tersebut ada unsur ketidaksengajaan. Namun, pihaknya masih akan melihat proses pembuktian dari pihak Kamboja sebagai tuan rumah.

"Bukan memaklumi tapi ya kita sangat memahami, ini pasti ada sisi ketidaksengajaannya. Jadi ya kita lihat dulu pembuktiannya dari pihak Kamboja," kata dia.

Dito juga mengungkapkan pihak Kamboja juga telah mengajukan permintaan maaf secara resmi. Bahkan usai insiden tersebut Menpora dari pihak Kamboja langsung menemuinya.

Seperti diketahui insiden tersebut bukan pertama kalinya terjadi, namun Dito mengatakan hal itu masalah teknis. "Oh udah (meminta maaf) secara resmi juga sudah ada dan kemarin juga Pak Menpora Kamboja paginya langsung menemui saya secara khusus," ujarnya.

"Menpora Kamboja menjelaskan bahwa ini benar-benar kesalahan teknis karena persiapan dan beliau juga sangat memohon pengertian karena ini baru sekali Kamboja melakukan acara yang levelnya sangat besar," ungkap dia.

Disinggung antisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang di acara penutupan, Dito mengatakan akan mengecek kesiapan sebelum upacara dimulai. "Dari kita mungkin bisa menanyakan persiapannya sebelum acara dilaksanakan. Termasuk penutupan, pasti akan lebih memantau," katanya.

Bahkan, Dito mengatakan Pemerintah Kamboja telah menurunkan sanksi. "Pihak Pemerintah Kamboja langsung mengevaluasi dan memberikan sanksi," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement