REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perusahaan teknologi pengenalan suara asal China, Iflytek bergabung dalam perlombaan menciptakan kompetitor untuk ChatGPT milik OpenAI dengan mengadakan demo langsung model kecerdasan buatan bernama SparkDesk untuk tujuan pendidikan dan korporat.
Namun, presentasi tersebut dilakukan di tengah pernyataan dari pihak berwenang China untuk memperkuat pengawasan industri kecerdasan buatan (AI).
Dilansir dari Tech News Space, CEO Iflytek, Liu Qingfeng memperkenalkan kompetitor ChatGPT bernama SparkDesk dalam sebuah acara di Hefei. Dia meminta chatbot tersebut untuk menilai esai mahasiswa dalam bahasa Mandarin dan Inggris serta membuat cerita hipotetis tentang partisipasi Konfusius dalam Olimpiade Beijing 2008.
Liu mengatakan tujuannya adalah untuk melampaui kemampuan ChatGPT dalam bahasa Mandarin dan mencapai standar ChatGPT dalam bahasa Inggris. "Dampak dari teknologi generatif AI ini tidak kalah pentingnya dibandingkan lahirnya internet. Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk belajar dari ChatGPT dan bahkan berupaya melampaui itu," kata dia.