Selasa 09 May 2023 18:47 WIB

Sejumlah Pemimpin Negara Tiba di Labuan Bajo untuk Ikuti KTT ASEAN

Ketibaan para pemimpin ASEAN disambut jajar pasukan kehormatan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pemimpin negara anggota ASEAN tiba di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (9/5/2023).
Foto: Rivan Awal Lingga/Photo via AP
Sejumlah pemimpin negara anggota ASEAN tiba di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (9/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pemimpin negara anggota ASEAN tiba di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (9/5/2023). Para pemimpin ASEAN tersebut dijadwalkan ambil bagian pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN tahun 2023 di Labuan Bajo.

Dikutip dari siaran pers Istana, ketibaan para pemimpin ASEAN disambut jajar pasukan kehormatan dan tarian tradisional. Pemimpin pertama yang tiba di Bandara Komodo adalah Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen yang mendarat sekitar pukul 13.00 WITA.

Baca Juga

Selanjutnya, Perdana Menteri Timor-Leste Taur Matan Ruak tiba sekitar pukul 13.45 WITA. Kemudian, disusul Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh yang tiba di Bandara Komodo sekitar pukul 14.20 WITA.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendarat di Bandara Komodo sekitar pukul 15.45 WITA. Kemudian, tiba Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone dan diikuti Presiden Filipina Ferdinand R Marcos Jr beserta Ibu Louise Araneta-Marcos. Dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong tiba sekitar pukul 18.00 WITA.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Bintang Flores pada Ahad (7/5/2023) menjelaskan bahwa KTT ke-42 ASEAN akan dihadiri oleh delapan pemimpin negara ASEAN, Sekretaris Jenderal ASEAN, dan Perdana Menteri Timor-Leste. "Thailand menyatakan tidak dapat hadir karena Thailand akan pemilu, tanggal 14 Mei Thailand akan melakukan pemilihan umum oleh karena itu yang hadir bukan perdana menterinya tetapi deputi perdana menteri. Sementara dari Myanmar, sesuai dengan keputusan leaders ASEAN sebelumnya maka Myanmar yang diundang adalah dari non-political level bukan dari leader mereka," jelasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement