Rabu 10 May 2023 01:00 WIB

Tindakan Balasan, Cina Usir Konjen Kanada di Shanghai

Cina menegaskan tidak pernah mengintervensi urusan dalam negeri negara lain.

File foto Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dengan Presiden China Xi Jinping setelah mengambil bagian dalam sesi penutupan KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia pada Rabu, 16 November 2022. Otoritas Cina mengusir Konsul Jenderal (Konjen) Kanada di Shanghai Jennifer Lynn Lalonde. Pengusiran ini sebagai tindakan balasan atas pengusiran diplomat Cina Zhao Wei dari Toronto.
Foto: Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP
File foto Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dengan Presiden China Xi Jinping setelah mengambil bagian dalam sesi penutupan KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia pada Rabu, 16 November 2022. Otoritas Cina mengusir Konsul Jenderal (Konjen) Kanada di Shanghai Jennifer Lynn Lalonde. Pengusiran ini sebagai tindakan balasan atas pengusiran diplomat Cina Zhao Wei dari Toronto.

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Otoritas Cina mengusir Konsul Jenderal (Konjen) Kanada di Shanghai Jennifer Lynn Lalonde. Pengusiran ini sebagai tindakan balasan atas pengusiran diplomat Cina Zhao Wei dari Toronto.

"Sebagai bentuk tindakan timbal-balik atas sikap tak bermoral Kanada, Cina memutuskan untuk menyatakan Jennifer Lynn Lalonde sebagai persona non grata," kata Kementerian Luar Negeri China di Beijing, Selasa (9/5/2023).

Baca Juga

Otoritas Cina memerintahkan Lalonde segera meninggalkan Cina paling lambat 13 Mei 2023. Sebelumya, Otoritas Kanada pada Senin (9/5/2023) memutuskan seorang diplomat di Konsulat Jenderal Cina di Toronto sebagai persona non grata.

"Cina sangat mengutuk dan menentang serta telah menyampaikan protes keras kepada Kanada," kata Kementerian Luar Negeri Cina.

Kedutaan Besar Cina di Kanada dalam statemen sebelumnya menyatakan tindakan Kanada sebagai pelanggaran berat terhadap hukum dan norma hubungan internasional. Zhao diduga mengintervensi pemilu Kanada, melakukan kegiatan spionase dan mengintimidasi politisi Kanada Michael Chong dan keluarganya di Hong Kong, seperti diberitakan Canadian Press.

Chong selama ini dikenal keras dalam mengutuk perlakuan Beijing terhadap etnis minoritas Muslim Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang di wilayah barat daya Cina.

Kedutaan Cina menegaskan tidak pernah mengintervensi urusan dalam negeri negara lain, termasuk Kanada.

"Klaim intervensi Cina terhadap urusan domestik Kanada tidak berdasar," kata Kedutaan Cina.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement