Selasa 09 May 2023 20:35 WIB

Startup Chickin Indonesia Luncurkan Program Pembiayaan Bagi Peternak

Chickin luncurkan program Petruk dengan plafon pendanaan hingga Rp 2 miliar

Chickin Indonesia, sebuah startup agri-teknologi yang fokus pada pengembangan solusi terintegrasi untuk industri peternakan ayam, mengumumkan secara resmi peluncuran program PETRUK (Partner Eksklusif, TeRnak ayam ProdUKtif) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas peternak ayam di Indonesia.
Foto: dok istimewa
Chickin Indonesia, sebuah startup agri-teknologi yang fokus pada pengembangan solusi terintegrasi untuk industri peternakan ayam, mengumumkan secara resmi peluncuran program PETRUK (Partner Eksklusif, TeRnak ayam ProdUKtif) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas peternak ayam di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chickin Indonesia, sebuah startup agri-teknologi yang fokus pada pengembangan solusi terintegrasi untuk industri peternakan ayam, mengumumkan secara resmi peluncuran program PETRUK (Partner Eksklusif, TeRnak ayam ProdUKtif) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas peternak ayam di Indonesia.

Sejak berdiri, Chickin Indonesia telah membantu ribuan peternak ayam dengan solusi budidaya ayam yang lebih efisien melalui teknologi, mulai dari aplikasi manajemen kandang Chickin Apps hingga alat pengendalian iklim berbasis IoT (CI-Touch) yang dapat mengatur suhu dan kelembaban secara akurat dan terautomatisasi.

Untuk terus mendukung pertumbuhan peternak ayam di Indonesia, Chickin Indonesia meluncurkan program PETRUK, di mana Chickin menawarkan 'mitra' yang siap membantu peternak secara menyeluruh, mulai dari modal bahan baku hingga dukungan teknologi dengan plafon pendanaan hingga Rp 2 miliar.

Program PETRUK ini terbuka bagi peternak di semua komoditas ayam, mulai dari broiler, layer, pejantan dan sebagainya. Baik yang sudah tergabung ke dalam sistem kemitraan ataupun mandiri.

"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi terintegrasi bagi industri peternakan ayam di Indonesia. Program PETRUK merupakan manifestasi dari komitmen tersebut yang diharapkan dapat membantu lebih banyak peternak dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka," ujar CEO Chickin Indonesia, Tubagus Syailendra.

Melalui program PETRUK, Chickin memfasilitasi akses peternak ke institusi finansial yang terdaftar dan diawasi oleh OJK untuk mendapatkan bantuan finansial dalam memenuhi kebutuhan modal kerja. Bantuan tersebut akan disalurkan oleh Chickin dalam bentuk sarana produksi ternak.

“Sapronak merupakan salah satu biaya terbesar dalam operasional pemeliharaan ayam, melalui PETRUK, peternak dapat menggunakan sapronak kualitas terbaik tanpa terlalu terbebani dengan masalah finansial. Sehingga harapannya dapat meningkatkan produktifitas pemeliharaan ayam di masa panen nanti” tambah Ashab Alkahfi selaku President Chickin Indonesia.

Program PETRUK ini telah berjalan melalui kerja sama dengan berbagai institusi finansial yang resmi terdaftar dan diawasi oleh OJK. Hingga kini, jumlah disbursement yang telah tersalurkan ke peternak mencapai Rp 260 miliar dengan tingkat keberhasilan pembayaran program TKB100.

Selain akses finansial, Chickin juga memberikan dukungan teknologi berupa pemasangan alat IoT yang dapat membantu para peternak untuk mengoptimalkan budidaya ayam. Ketika masa panen tiba, peternak tidak perlu khawatir kemana menjual ayamnya, karena di program PETRUK, terdapat opsi hasil budidaya akan dibeli oleh Chickin dengan harga yang kompetitif.

Hingga saat ini, lebih dari 8.200 peternak telah bergabung dalam ekosistem Chickin melalui Chickin Apps dengan potensi populasi sebanyak 25 juta ayam yang tersebar di seluruh Indonesia. Chickin berharap program PETRUK dapat membantu lebih banyak peternak untuk tumbuh bersama dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement