REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Aplikasi telepon pintar Truecaller akan mulai membuat layanan identifikasi peneleponnya tersedia di WhatsApp dan aplikasi perpesanan lainnya untuk membantu pengguna menemukan potensi panggilan spam melalui internet.
Chief Executive Truecaller Alan Mamedi menjelaskan bahwa fitur tersebut saat ini dalam tahap beta dan akan diluncurkan secara global pada bulan Mei ini seperti dilaporkan Reuters pada Senin (8/5) waktu setempat.
Telemarketing dan panggilan scamming telah meningkat di negara-negara seperti India, di mana pengguna mendapat rata-rata sekitar 17 panggilan spam per bulan, menurut laporan Truecaller tahun 2021.
Regulator telekomunikasi India pada Februari mengarahkan operator seperti Jio dan Airtel untuk mulai memblokir panggilan telemarketing melalui jaringan mereka menggunakan filter kecerdasan buatan. Sementara Truecaller sedang berdiskusi dengan operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan solusi semacam itu.
"Selama dua minggu terakhir, kami telah melihat lonjakan laporan pengguna dari India tentang panggilan spam melalui WhatsApp," kata Mamedi. Dia mencatat bahwa telemarketer beralih ke panggilan internet merupakan modus cukup baru di pasar.
WhatsApp adalah platform perpesanan yang paling banyak digunakan di India. Perusahaan menggunakan teknologi deteksi spam untuk menemukan dan mengambil tindakan pada akun yang terlibat dalam perilaku abnormal dan memungkinkan pengguna memblokir dan melaporkan akun bermasalah.
Truecaller, memperoleh pasar terbesarnya di India dengan 250 juta pengguna, memiliki 350 juta pengguna secara global, dan memperoleh pendapatannya dari iklan, layanan berlangganan, serta daftar terverifikasi dari bisnis.