Kamis 11 May 2023 05:35 WIB

ASEAN Kutuk Serangan ke Konvoi AHA Center di Myanmar

ASEAN minta agar pelaku yang terlibat dalam serangan itu dimintai pertanggungjawaban

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Meja yang disediakan untuk delegasi Myanmar dibiarkan kosong selama Pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menjelang KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Selasa, 9 Mei 2023.
Foto: Mast Irham /Pool Via AP
Meja yang disediakan untuk delegasi Myanmar dibiarkan kosong selama Pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menjelang KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Selasa, 9 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – ASEAN mengutuk serangan terhadap konvoi AHA Center (ASEAN Coordinating Center for Humanitarian Assistance) dan ASEAN Monitoring Team yang hendak mengirim bantuan kemanusiaan ke Myanmar akhir pekan lalu. ASEAN meminta agar para pelaku yang terlibat dalam serangan itu dimintai pertanggungjawaban.

“Kami mendukung pernyataan Presiden Republik Indonesia selaku Ketua ASEAN pada 8 Mei 2023 sebagai tanggapan atas penyerangan konvoi AHA Center dan ASEAN Monitoring Team di Myanmar baru-baru ini. Kami mengutuk serangan itu dan menggarisbawahi bahwa para pelaku harus dimintai pertanggungjawaban,” kata para pemimpin ASEAN dalam pernyataan bersama yang dirilis di hari pertama KTT ASEAN ke-42 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5/2023).

Mereka mengaku sangat prihatin atas kekerasan yang sedang berlangsung di Myanmar. ASEAN mendesak agar semua bentuk kekerasan dan penggunaan kekuatan dihentikan. Hal itu guna menciptakan lingkungan kondusif untuk pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman dan tepat waktu serta dialog nasional yang inklusif.

“Kami mendukung upaya Ketua ASEAN, termasuk keterlibatan berkelanjutannya dengan semua pemangku kepentingan di Myanmar, untuk mendorong kemajuan dalam implementasi Lima Poin Konsensus,” kata para pemimpin ASEAN.