Kamis 11 May 2023 04:41 WIB

Jangan Sedih! Lima Kata Mutiara dari Alquran Ini Buat Kamu Tersenyum Lagi

Sejumlah ayat Alquran bisa menjadi motivasi bagi yang sedang bersedih.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Jangan Sedih! Lima Kata Mutiara dari Alquran Ini Buat Kamu Tersenyum Lagi. Foto:  Foto: Alquran (ilustrasi)
Foto: republika
Jangan Sedih! Lima Kata Mutiara dari Alquran Ini Buat Kamu Tersenyum Lagi. Foto: Foto: Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian Muslim mungkin ada yang merasa lelah menghadapi sederet kegagalan. Gagal melamar si dia, gagal lulus ujian, gagal dalam bisnis, gagal mendapat pekerjaan, dan gagal yang lainnya.

Sebagian yang lain mungkin ada pula yang merasa sedih karena ditolak keberadaannya oleh orang-orang, sedih karena karakternya dibunuh, sedih ditinggalkan calon istri/suami padahal undangan sudah disebar, katering sudah dibayar, sewa ballroom hotel juga sudah dibayar, atau sedih-sedih yang lainnya.

Baca Juga

Atas hal tersebut, ada ayat-ayat suci Alquran yang jika dibaca dan dipahami dengan mendalam, maka ayat itu akan membuat kamu yang lagi sedih atau lelah menghadapi cobaan hidup, tersenyum kembali.

Berikut ini 5 ayat suci Alquran yang akan membuat kamu tersenyum meski dihujani berbagai cobaan di dunia yang fana ini.

1. Al Baqarah ayat 186

"Sebenarnya Aku sangat dekat denganmu. Ketika kau sudah mulai menjauh dari-Ku, maka Aku berlari jika kamu memanggil Nama-Ku." Kata-kata ini bersumber dari ayat Alquran berbunyi:

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al Baqarah ayat 186).

Allah menyuruh hamba-Nya agar berdoa kepada-Nya dan Dia berjanji akan memperkenankannya. Di akhir ayat, Allah menekankan agar hamba-Nya memenuhi perintah-Nya dan beriman kepada-Nya agar mereka selalu mendapat petunjuk.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Senantiasa diterima permohonan setiap hamba, selama ia tidak mendoakan hal-hal yang menimbulkan dosa atau memutuskan hubungan silaturrahim (dan) selama tidak meminta agar segera dikabulkan."

Kemudian Rasulullah ditanya, "Apakah maksud segera dikabulkan ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Maksudnya ialah seorang hamba yang berkata, 'Saya sesungguhnya telah berdoa, tetapi saya lihat belum diperkenankan'. Karena itu ia merasa kecewa lalu tidak berdoa lagi." (HR Ahmad, Tirmidzi, an-Nasa'i dan Ibnu Majah)

2. Al Ahzab ayat 43

"Aku akan memberikan cahaya terang di antara kegelapanmu". Ini bersumber dari ayat 43 Surat Al Ahzab:

"Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman."

Allah menjelaskan bahwa Dialah yang memberikan rahmat kepada orang-orang yang beriman dan menguji mereka di hadapan malaikat yang berada di langit. Para malaikat pun memohonkan ampun untuk mereka supaya Allah mengeluarkan mereka dengan taufik, hidayah, dan rahmat-Nya dari kegelapan menuju cahaya.

Dia Maha Penyayang kepada seluruh kaum Muslimin di dunia dan akhirat. Di dunia, Allah memberi petunjuk kepada mereka pada jalan yang benar, dan di akhirat, Ia memberi keselamatan bagi mereka dari kegoncangan dan malapetaka yang hebat.

3. Az-Zumar ayat 53

"Jika hatimu hancur dan putus asamu semakin berkecamuk, ingatlah Aku". Ini bersumber dari ayat 53 Surat Az Zumar berbunyi:

"Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Ingatlah bahwa rahmat dan kasih sayang Allah sangat luas. Selama ini banyak yang mengira dosa besar yang dilakukan, yang bertumpuk-tumpuk itu, tidak akan mendapat ampunan Allah SWT. Hal ini membuat ia putus asa terhadap ampunan, rahmat, dan kasih sayang-Nya.

Dunia seolah menjadi gelap menurut pandangannya karena selama ini dia tidak mengindahkan ajaran-ajaran agamanya dan selalu membelakangi petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalamnya. Hatinya kotor. Pikirannya linglung dan dibingungkan oleh rasa putus asa yang menderanya.

Namun, sekalipun begitu besar dosa hamba-Nya, Allah tetap mengasihi dan menyantuninya dan melarangnya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya. Allah tetap memandangnya sebagai hamba-Nya yang berhak menerima kasih sayang-Nya itu apabila ia telah bertaubat atas kesalahannya dan memohon ampun kepada-Nya.

Setelah melarang hamba-Nya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya, Allah mendorong hamba-Nya agar segera meminta ampun dan bertobat kepada-Nya atas segala ketelanjuran dan kesalahan yang telah dilakukan.

4. Ali Imran ayat 31

"Maka dari itu, cintailah Aku." Kata-kata mutiara tersebut bersumber dari ayat 31 Surat Ali Imran, yang berbunyi:

"Katakanlah (Muhammad), 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Mengikuti Rasul dengan sungguh-sungguh akan menghilangkan dampak maksiat dan kekejian serta menghapuskan kezaliman. Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak mengikuti jalan dan petunjuk Rasulullah, maka pengakuan cinta itu adalah palsu dan dusta.

Rasulullah bersabda, "Siapa melakukan perbuatan tidak berdasarkan perintah kami maka perbuatan itu ditolak". (HR Bukhari). Barang siapa mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengikuti perintah Nabi-Nya, serta membersihkan dirinya dengan amal saleh, maka Allah mengampuni dosa-dosanya.

5. At Taubah ayat 40

"Lupakan mereka yang membuat kamu sakit dan sedih." Kata-kata mutiara ini bersumber dari ayat 40 Surat At Taubah yang berbunyi lengkap sebagaimana berikut:

"Jika kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya, 'Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.' Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Nabi Muhammad), memperkuatnya dengan bala tentara (malaikat) yang tidak kamu lihat, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah. (Sebaliknya,) firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."

Ayat ini merupakan penolakan atas sangkaan orang-orang musyrik, bahwa perjuangan Nabi Muhammad saw tidak akan berhasil, apabila mereka tidak ikut membantunya. Nabi akan tetap menang karena Allah akan membantunya.

Hal ini telah dibuktikan ketika rumah Nabi Muhammad dikepung rapat-rapat oleh orang-orang Quraisy yang akan membunuhnya. Pembunuhan itu dimaksudkan untuk mencegah dan menghentikan dakwah Islam yang mereka khawatirkan, akan makin meluas pengaruhnya.

Atas pertolongan dan bantuan Allah SWT Nabi Muhammad SAW dapat lolos dari kepungan mereka yang ketat, sehingga dengan perasaan aman beliau keluar dari rumahnya menuju gua di gunung sur, tempat persembunyiannya untuk sementara, ditemani oleh sahabat setianya Abu Bakar.

Melihat situasi gawat itu Abu Bakar merasa cemas dan berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah andaikata ada salah seorang di antara mereka mengangkat kakinya, pasti dia dapat melihat kita berada di bawah kakinya." Nabi Muhammad SAW menjawab, "Wahai Abu Bakar, janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita."

Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar selama berada di dalam gua sur, senantiasa berada di bawah pertolongan dan lindungan Allah. Allah memberi ketenangan hati kepada Nabi saw dan Abu Bakar, serta memberikan bantuan tentara yang tidak dilihatnya, sehingga selamatlah keduanya di dalam gua sur, dan niat jahat orang-orang itu gagal.

Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia." (QS Gafir ayat 51)

photo
Infografis Alasan Tertutupnya Hati Membaca Alquran - (Infografis Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement