REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sunnah membaca doa setelah tasyahud akhir dalam sholat merupakan hal yang perlu menjadi perhatian setiap Muslim.
Imam Nawawi dalam kitab Al Adzkaar menjelaskan, berdoa setelah tasyahud akhir adalah hal yang disyariatkan tanpa ada yang menyelisihinya. Artinya, mayoritas ulama sepakat dengannya.
Dasarnya ialah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Masud RA, yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada mereka tasyahud, kemudian di akhir beliau bersabda, "Setelah itu, hendaklah memilih doa (yang disukainya). (HR Bukhari dan Muslim)
Imam Nawawi menyampaikan, mengucapkan doa setelah tasyahud akhir adalah sunnah. Disunnahkan pula memanjangkan doa ini kecuali bila bertindak sebagai imam.
Setelah tasyahud akhir itu, seorang Muslim juga boleh memanjatkan doa apapun baik yang berkaitan dengan perkara dunia maupun akhirat. Boleh berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, atau dengan doa yang diinginkannya.
Namun Imam Nawawi juga menyampaikan, doa yang paling afdhal adalah doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Adapun doa yang diajarkan Rasulullah untuk dipanjatkan usai tasyahud akhir, adalah sebagaimana riwayat Abu Hurairah RA. Dalam riwayat ini Rasulullah SAW bersabda:
"Jika seseorang di antara kalian telah menyelesaikan tasyahud akhir, hendaknya ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yakni dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejahatan al-masih ad-dajjal." (HR Muslim)
Untuk lafadz doanya, dijelaskan oleh Imam Nawawi, dengan menukil dari riwayat lain sebagaimana berikut ini.
"Jika seseorang di antara kalian telah menyelesaikan tasyahud (akhir), hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara melalui ucapannya:
اللَّهُم إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَماتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَّجَّالِ .
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindungan kepada-Mu dari siksa jahannam, dari siksa kubur, dari cobaan/fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-masih ad-dajjal."
Diriwayatkan juga dari sahabat Ali bin Abi Thalib RA, dalam kitab Shahih Muslim, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bila berdiri untuk shalat, maka akhir dari doa yang diucapkannya antara tasyahud (akhir) dan salam adalah:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ ، وَمَا أَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِي ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنتَ
"Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang terdahulu, dosa-dosaku yang kemudian, dosa-dosaku yang kusembunyikan, dosa-dosaku yang kulahirkan, dosa berlebih-lebihanku, dan semua dosa yang Engkau lebih mengetahui dariku. Engkau adalah Tuhan Yang mendahulukan dan Engkau adalah Tuhan Yang mengakhirkan, tidak ada Tuhan selain Engkau."