Ahad 14 May 2023 12:18 WIB

Ridwan Kamil Sebut Fenomena Staycation tak Hanya Terjadi di Bekasi

Gubernur Jabar menegaskan memroses seluruh dugaan praktik staycation.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus raharjo
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menyampaikan sambutan saat apel hari pertama kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Setda dan BPKAD Provinsi Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (26/4/2023). Emil berharap ASN di Pemprov Jawa Barat langsung bekerja pasca cuti bersama Lebaran 2023. Dia juga pamit terkait masa jabatannya sebagai gubernur yang bakal habis pada bulan September mendatang. Emil menginginkan capaian yang telah diraih Pemprov Jawa Barat di masa kepemimpinannya bisa dilanjut oleh pejabat berikutnya.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menyampaikan sambutan saat apel hari pertama kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Setda dan BPKAD Provinsi Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (26/4/2023). Emil berharap ASN di Pemprov Jawa Barat langsung bekerja pasca cuti bersama Lebaran 2023. Dia juga pamit terkait masa jabatannya sebagai gubernur yang bakal habis pada bulan September mendatang. Emil menginginkan capaian yang telah diraih Pemprov Jawa Barat di masa kepemimpinannya bisa dilanjut oleh pejabat berikutnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, fenomena staycation yang dilakukan petinggi perusahaan swasta kepada pekerja kontrak wanita tidak hanya terjadi di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Dia mengaku telah menerima laporan praktik yang sama terjadi di beberapa daerah lain di Jawa Barat.

"Jadi fenomena ini tidak hanya dikabupaten Bekasi," kata Ridwan Kamil setelah menjadi khotbah nikah masal di Kota Bekasi, Ahad (14/5/2023).

Baca Juga

Meski demikian dia tidak mau menyebutkan jumlah dan daerah mana saja fenomena ajakan menginap bareng sebagai dari petinggi perusahaan sebagai syarat perpanjangan kontrak. Dia hanya dapat memastikan bahwa semua kasus itu sedang dalam proses penyelidikan di kepolisian.

"Ada beberapa, tetapi semua sedang di follow up," katanya.

Ridwan Kamil menegaskan bahwa pelaku praktik staycation di perusahaan Cikarang Bekasi yang dilaporkan Alfi Damayanti (AD) sudah ditangani kepolisian. Menurut dia, pelakunya pun sudah ditahan oleh pihak kepolisian. "Sudah ditangkap polisi," katanya.

Dia mengaku telah menyampaikan kepada pihak perusahaan tidak boleh ada lagi perusahaan di Jawa Barat melakukan tindakan yang melanggar undang-undang. Praktik Staycation merupakan perbuatan yang melanggar Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

"Karena perbutan itu melanggar UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual di tempat kerja, di dalam adalah mengatur-ngatur naik turun jabatan melalui pemaksaan seksual," katanya.

Seperti diketahui Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah mengambil alih kasus praktik staycation yang dilaporkan Alfi Damayanti (AD) ke Polres Metro Bekasi. Selama proses penyelidikan Polres Metro Bekasi telah melakukan pemeriksaan terhadap perlapor dan terlapor dan dua orang saksi.

"Sudah diambil alih Bareskrim," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (12/5/2023).

Twedi mengatakan, semua hasil penyelidikan kasus praktik staycation yang dilaporkan Alfi Damayanti sudah diserahkan ke Bareskrim Polri pada 16 Mei 2023. "Dua hari lalu berkasnya sudah diserahkan ke Bareskrim," katanya.

Twedi menegaskan Polres Metro Bekasi tidak berwenang lagi memberikan komentar terkait kasus ini. Jadi segala informasi terkait dengan masalah ini bisa langsung ditanyakan kepada Bareskrim Polri. "Silakan tanya ke Bareskrim," katanya.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Kerja Afriansyah Noor mengaku telah menghubungi perusahaan tempat telapor berinisial B bekerja. Perusahaan tempat terlapor bekerja itu merupakan perusahaan outsourcing di PT Ikeda yang digunakan PT KAO. Terduga pelaku berinisial B bekerja di perusahaan itu sebagai manager.

"Tadi sudah diceritakan bahwa PT KAO sudah meminta PT Ikeda memberhentikan sementara manager yang bermasalah sambil hukum berjalan," katanya kepada wartawan kemarin.

Afriansyah mengatakan bahwa dia telah menghubungi Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi agar kasus ini ditangani sampai tuntas. "Saya juga sudah menelpon kapolres langsung untuk memberikan atau menindaklanjuti temuan atau laporan dari korban," kata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement