Senin 15 May 2023 21:47 WIB

Budaya Tech Savvy Generasi Milenial Berkontribusi pada Ekonomi Digital Indonesia

Budaya tech savvy yang dimiliki generasi milenial berkontribusi pada ekonomi digital.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Warga melakukan transaksi digital saat berbelanja, (ilustrasi). Media sosial dan digital marketing atau pemasaran digital menjadi sebuah kesatuan yang membantu perusahaan menjaga experience dan engagement kepada pelanggan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga melakukan transaksi digital saat berbelanja, (ilustrasi). Media sosial dan digital marketing atau pemasaran digital menjadi sebuah kesatuan yang membantu perusahaan menjaga experience dan engagement kepada pelanggan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hadirnya digital memperkuat perekonomian era riil pengembangan bisnis. Media sosial dan digital marketing atau pemasaran digital menjadi sebuah kesatuan yang membantu perusahaan menjaga experience dan engagement kepada pelanggan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI, Suhanto menyebutkan adanya budaya tech savvy, khususnya, pada generasi milenial, yang ditunjukkan dengan peningkatan penggunaan ponsel pintar dan media sosial. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia periode 2022-2023, penggunaan internet di Indonesia mencapai 215,62 juta orang atau 78,19 persen dari total populasi di Indonesia.

Baca Juga

"Jumlah tersebut meningkat 2,67 persen dibandingkan periode sebelumnya yaitu 210,03 juta pengguna," ujarnya dalam keterangan, Senin (15/10/2023).

Dengan budaya tech savvy yang dimiliki generasi milenial berkontribusi pada ekonomi digital di Indonesia. Menurut laporan dari Indonesia SEA Economy Report tahun 2022, diprediksi mencapai 77 miliar dolar AS pada tahun 2022 dan diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025. Bank Indonesia (BI) juga mencatat, nilai transaksi e-commerce sepanjang tahun 2022 sebesar Rp 476,3 triliun.

"Meningkat 18,7 persen dibandingkan tahun lalu, dengan volume 3,48 juta transaksi," tuturnya.

Diketahui, sektor e-commerce akan tumbuh secara konsisten sekitar 17 persen-22 persen pada tahun 2025 seiring dengan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam belanja online. Dibantu dengan pemasaran digital, hal ini akan membuat jangkauan pasar makin efisien, bahkan membangun merek baru dengan biaya lebih murah.

Sementara CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Group, Muhamad Ihsan mengatakan, konsumen di era setelah pandemi tahun 2022 masih terus berubah menuju arah perilaku serba digital. Pemasaran digital pun berperan besar dalam mengubah perilaku konsumen.

Sebanyak 21 persen konsumen menemukan, brand atau usaha secara daring melalui akun media sosial seperti konten video, 15 persen melalui image feed dan 10 persen melalui perpesanan. Data tersebut diolah dari eConomy SEA 2022, Google, Temasek, dan Bain Company.

“Berdasarkan data dari BPS tahun 2022 diperkirakan terdapat 85,82 juta pemuda Indonesia atau setara dengan 24 persen dari total penduduk di tanah air merupakan kelompok terbesar dan memiliki pengaruh signifikan terhadap budaya dan perekonomian," ujarnya.

Sebelumnya, Warta Ekonomi mengadakan Indonesia Grand Digital Marketing Awards 2023 di Jakarta pada Rabu pekan lalu dengan tema Improving Customer Experience and Engagement through Limitless Creativity. Sebanyak 106 perusahaan di Indonesia mendapatkan penghargaan tersebut. Kategorinya terbagi atas Kelompok Bank Modal Inti (KBMI), asuransi jiwa, asuransi umum, asuransi sosial, multifinance, financial technology, media dan telekomunikasi, kesehatan, consumer goods atau barang konsumsi, logistik dan kurir, layanan teknologi digital, ritel, transportasi, sekuritas, konstruksi dan properti, makanan dan minuman, kosmetik dan fashion, otomotif, hingga asuransi syariah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement