Jumat 19 May 2023 07:08 WIB

Emas Merosot Lagi Tertekan Optimisme Pembicaraan Plafon Utang AS

Emas diproyeksi akan mencapai 2.100 dolar pada akhir tahun.

Red: Lida Puspaningtyas
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (12/7/2022). Pengusaha emas dan perhiasan setempat mengatakan penurunan harga emas batangan Antam dari Rp1.012.000 menjadi 967 ribu rupiah per gram dalam tiga bulan terakhir membuat transaksi penjualan meningkat dari 20 transaksi menjadi 35 transaksi per minggu atau naik 75 persen.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (12/7/2022). Pengusaha emas dan perhiasan setempat mengatakan penurunan harga emas batangan Antam dari Rp1.012.000 menjadi 967 ribu rupiah per gram dalam tiga bulan terakhir membuat transaksi penjualan meningkat dari 20 transaksi menjadi 35 transaksi per minggu atau naik 75 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas melemah lagi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat (19/5/2023) pagi WIB, memperpanjang kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut, tertekan dolar AS yang lebih kuat di tengah ekspektasi untuk kenaikan plafon utang AS guna mencegah gagal bayar dan data ekonomi yang solid.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terjungkal 25,10 dolar AS atau 1,26 persen menjadi ditutup pada 1.959,80 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.988,80 dolar AS dan terendah di 1.954,40 dolar AS.

Emas berjangka merosot 8,10 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 1.984,90 dolar AS pada Rabu (17/5/2023), setelah anjlok 29,70 dolar AS atau 1,47 persen menjadi 1.993 dolar AS pada Selasa (16/5/2023), dan terangkat 2,90 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 2.022,70 dolar AS pada Senin (15/5/2023).

Kontrak berjangka emas mencapai level tertinggi sepanjang masa di 2.085,40 dolar AS per ounce pada 4 Mei.