Pengunjung mengamati karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Salah satu karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengunjung mengamati karya yang di pamerkan dalam pameran 25 TAHUN REFORMAS!H IN ABSENTIA di Yayasan Riset Visual mataWaktu di Jakarta, Jumat (19/5/2023). Pameran tersebut menampilkan karya fotografi, grafis, seni Instalasi dan karikatur tentang gerakan reformasi tahun 1998 sebagai upaya merefleksikan seperempat abad gerakan reformasi yang berlangsung hingga 17 Juni mendatang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)