Ahad 21 May 2023 16:37 WIB

Anies: Jangan Ada Intervensi Politik Dalam Penanganan Kasus Apapun

Anies menegaskan hukum harus tegak tak hanya ke lawan, tapi juga ke kawan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Bakal Calon Presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyapa relawan usai menyampaikan pidato politiknya dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan bertajuk Perubahan untuk Keadilan Sosial di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Ahad (21/5/2023). Dalam Pidatonya Anies menyampaikan beberapa poin salah satunya terkait aktivitas tirakatnya saat bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Selain itu, Anies juga menyinggung beberapa topik  yakni kasus dugaan korupsi menara BTS yang menjerat mantan Menkominfo sekaligus kader partai Nasdem yakni Johnny G. Plate dan merajalelanya mafia di Indonesia. Pada penutupan pidato, Anies juga mengajak relawan untuk berani menunjukan pilihannya dalam menyambut Pilpres 2024 mendatang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bakal Calon Presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyapa relawan usai menyampaikan pidato politiknya dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan bertajuk Perubahan untuk Keadilan Sosial di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Ahad (21/5/2023). Dalam Pidatonya Anies menyampaikan beberapa poin salah satunya terkait aktivitas tirakatnya saat bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Selain itu, Anies juga menyinggung beberapa topik yakni kasus dugaan korupsi menara BTS yang menjerat mantan Menkominfo sekaligus kader partai Nasdem yakni Johnny G. Plate dan merajalelanya mafia di Indonesia. Pada penutupan pidato, Anies juga mengajak relawan untuk berani menunjukan pilihannya dalam menyambut Pilpres 2024 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan mendukung penyelidikan penuh terhadap kasus korupsi di Indonesia. Termasuk mega proyek pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Diketahui, kasus tersebut menyeret nama mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny Gerard Plate. Ia sendiri mengaku setuju dengan pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bahwa mafia di Indonesia, termasuk Johnny diberantas lewat penyelidikan yang transparan dan tanpa adanya intervensi politik.

Baca Juga

"Jangan biarkan mereka melenggang tidak dimintai pertanggungjawabannya. Tunjukkan memang hukum tegak bukan saja ke bawah, tetapi juga ke atas, bukan saja ke lawan, tapi juga ke kawan," ujar Anies dalam pidatonya di hadapan kelompok relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Ahad (21/5/2023).

"Transparansi ini diperlukan secara menyeluruh, jangan sampai ada intervensi politik dalam penanganan kasus apapun," kata Anies menambahkan.

Ia khawatir dengan merajalelanya mafia-mafia di Indonesia. Mulai dari mafia pemilihan umum (pemilu), mafia bantuan sosial (bansos), mafia proyek pemerintah, mafia pupuk, hingga mafia kesehatan.

Namun, mafia-mafia tersebut dalam beberapa waktu terakhir telah diungkap oleh aparat penegak hukum. Dari mafia pajak yang merugikan negara, hingga mafia narkoba di kepolisian yang membuat buruk generasi muda Indonesia.

"Saya pernah di pemerintahan, saya menyadari betul, ya benar ada orang-orang bermasalah, tapi banyak lagi orang-orang yang bisa menegakkan amanah, orang-orang yang berintegritas. Mereka-mereka ini itulah yang harus dibangkitkan untuk bersama-sama menjaga republik ini," ujat mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Jika seluruh mafia-mafia tersebut diberantas, ia yakin kesejahteraan masyarakat akan hadir di seluruh Indonesia. Termasuk dirasakan oleh para petani yang selama ini pupuknya dikuasai oleh para mafia.

"Saya perhatikan, betapa masyarakat yang kita temui, menyampaikan kepada kita semua bahwa di masyarakat sana ada suasana sulit. Ada suasana menantang, tapi sebenarnya lebih mengkhawatirkan adalah serba ketidakpastian," ujar Anies.

"Serba ketidakpastian, bagaimana yang menanam tidak tahu nanti harga jualnya berapa. Bagaimana yang beternak tidak tahu ongkos produksinya berapa. Bagaimana yang mengurusi  pertanian tidak bisa mengetahui seperti apa ongkos-ongkos yang dia keluarkan," tegas Anies menambahkan dalam pidatonya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement