REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Anggota Uni Eropa dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Estonia dan Latvia mulai menggelar negosiasi dengan Deihl Defence, Jerman. Kementerian Pertahanan Estonia mengatakan, dua negara itu ingin membeli sistem pertahanan udara jarak menengah.
Kementerian Pertahanan Estonia menambahkan, harga sistem pertahanan udara Iris-T SLM dan perangkat tambahan, seperti infrastruktur, personel, pelatihan, dan peralatan akan ditentukan dalam negosiasi itu. Kementerian mengatakan, negosiasi mungkin baru akan selesai pada musim panas.
"Tujuan akhir kami adalah untuk memastikan Estonia memiliki kemampuan operasi pertahanan udara jarak-menengah tahun 2025, yang mana artinya sistem (pertahanan) sudah harus tiba pada tahun 2024," kata Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur, Ahad (21/5/2023).
Pembelian ini akan dipimpin Pusat Investasi Pertahanan Estonia. Pada Oktober tahun lalu, Estonia dan Latvia termasuk 14 mitra NATO yang menandatangani surat perjanjian untuk melakukan pembelian bersama sistem pertahanan. Setelah perang Rusia di Ukraina mengikis persediaan pertahanan negara-negara Eropa.