Senin 22 May 2023 23:56 WIB

Menkeu Sri Mulyani Berencana Kurangi Penerbitan SBN Tahun Ini

Penurunan penerbitan SBN disebut karena kondisi ekonomi yang membaik di 2023

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berencana mengurangi penerbitan surat berharga negara (SBN) lantaran kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga saat ini cukup baik.
Foto: EPA-EFE/YONHAP
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berencana mengurangi penerbitan surat berharga negara (SBN) lantaran kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga saat ini cukup baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berencana mengurangi penerbitan surat berharga negara (SBN) lantaran kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga saat ini cukup baik.

"Penerbitan SBN nanti bisa dilakukan penurunan, karena kondisi keuangan negara yang cukup baik pada kuartal pertama ini," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa bulan Mei 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (22/5/2023).

Adapun pada kuartal I-2023, APBN mencetak surplus sebesar Rp 128,5 triliun. Surplus tersebut pun terus meningkat menjadi Rp 234,7 triliun per April 2023.

Surplus terjadi karena terdapat lonjakan penerimaan negara yang cukup besar, yakni mencapai Rp 1.000,5 triliun atau naik 17,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dalam empat bulan pertama tahun ini. Sedangkan, realisasi belanja negara baru sebesar Rp 765,8 triliun.