Selasa 23 May 2023 06:30 WIB

Bukan di Perut, Ini Lemak Tubuh Paling Mematikan

Kondisi kehilangan massa otot meningkatkan risiko kematian.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Keberadaan lemak berlebih di dalam otot dapat meningkatkan risiko kematian secara signifikan. (ilustrasi)
Foto: Pxfuel
Keberadaan lemak berlebih di dalam otot dapat meningkatkan risiko kematian secara signifikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Lemak berlebih di sekitar organ-organ perut kerap dianggap sebagai lemak yang paling membahayakan kesehatan. Menurut studi terbaru, ternyata ada jenis lemak lain yang bisa lebih membahayakan kesehatan. Lemak tersebut adalah lemak berlebih yang masuk ke dalam otot.

Keberadaan lemak berlebih di dalam otot dapat meningkatkan risiko kematian secara signifikan. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Radiology.

Baca Juga

Kondisi otot dengan lemak berlebih ini dikenal pula dengan nama myosteatosis. Berdasarkan studi tersebut, myosteatosis dapat meningkatkan risiko kematian absolut pada individu dewasa yang sehat sebanyak 15,5 persen.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan risiko kematian absolut terkait kondisi lemak berlebih lainnya. Sebagai perbandingan, obesitas meningkatkan risiko kematian absolut sekitar 7,6 persen. Sedangkan perlemakan hati meningkatkan risiko kematian absolut sebesar 8,5 persen.

Otot berlemak juga tampak lebih mematikan dibandingkan kondisi kehilangan massa otot. Kondisi kehilangan massa otot meningkatkan risiko kematian absolut sebesar 9,7 persen.

"Sinyal (risiko kematian terkait otot berlemak) pada kelompok sehat ini jauh lebih kuat," kata kepala gastrointestinal imaging dari University of Wisconsin School of Medicine and Public Health, Dr Perry Pickhardt, seperti dilansir WebMD.

Dr Steven Heymsfield dari Pennington Biomedical Research Center di Louisiana State University turut berkomentar terkait temuan ini. Akademisi yang tak terlibat dalam studi tersebut mengungkapkan bahwa setiap sel otot pada dasarnya memiliki lemak dalam jumlah yang kecil dan sehat. Lemak tersebut berguna bagi sel otot untuk menghasilkan energi.

Lemak pada otot bisa menjadi bahaya bila jumlahnya berlebihan. Dalam kondisi berlebih, lemak tak hanya bisa ditemukan di dalam sel otot, tapi juga terakumulasi di luar sel otot dan di sekitar serat serta bundel otot. "Bayangkan sebuah steak, steak dengan marbling (lemak yang mengelilingi daging), itu (masalah) yang kita hadapi di sini," ujar Heymsfield.

Kondisi lemak berlebih di otot tak hanya bisa ditemukan pada individu obesitas. Kondisi ini juga dapat terjadi pada individu dengan berat badan yang normal.

Belum diketahui secara jelas, penyebab lemak bisa terakumulasi secara berlebihan di dalam otot. Akan tetapi, Heymsfield menilai ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tersebut. Sebagian di antaranya adalah faktor genetik dan penuaan. "(Akumulasi lemak berlebih di otot bisa terjadi) meski Anda melakukan upaya terbaik untuk angkat beban atau olahraga," ujar Heymsfield. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement