Selasa 23 May 2023 11:00 WIB

Liwet Santri Instan Khas Pesantren Kampung Qur'an Learning Center 

Pondok Pesantren Kampung Qur'an Learning Center terus berupaya mewujudkan kemandirian

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Liwet Santri Instan Khas Pesantren Kampung Quran Learning Center.
Foto: Dok Republika
Liwet Santri Instan Khas Pesantren Kampung Quran Learning Center.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pondok Pesantren Kampung Qur'an Learning Center terus berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren sekaligus mendorong santri agar memiliki keterampilan dalam berwirausaha. Itu dilakukan salah satunya dengan mengembangkan sebuah produk bermana Liwet Santri Instan.

Ini adalah sebuah produk usaha olahan makanan yang dibuat oleh para santri dan asatidz Pesantren Kampung Qur'an Learning Center. Dengan cita rasa yang khas serta berbagai varian lauk tambahan, membuat produk ini semakin  banyak diminati. 

Baca Juga

Pendiri dan pengasuh Pesantren Kampung Qur'an Learning Center, ustaz Iskandar Zulkarnain, mengatakan produk usaha yang diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi pesantren itu telah dirintis sejak tiga tahun lalu. Awalnya para santri kerap menyuguhkan hidangan berupa nasi liwet bagi para tamu pesantren dan wali santri yang datang berkunjung.

Para tamu pesantren pun ketagihan dengan nikmatnya rasa nasi liwet buatan para santri Pesantren Kampung Qur'an Learning Center. Bahkan beberapa tamu meminta agar para santi membuatkan untuk dibawa pulang. Kenikmatan rasa nasi liwet buatan santri Kampung Qur'an Learning Center makin menyebar luas, hingga banyak masyarakat yang memesan  dibuatkan. 

"Akhirnya kita eksperimen, alhamdulillah pesanannya banyak, setahun terakhir ini kita coba bagaimana agar dapat dikemas, awet dan dijual," kata ustaz Iskandar kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu .

photo
Pondok Pesantren Kampung Quran Learning Center terus berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi dengan produk Liwet Santri Instan. - (Dok Republika)

 

Menurut ustaz Iskandar produk Liwet Santri Instan dilengkapi dengan bumbu basah dan kering yang dibuat dengan rempah-rempah yang diawetkan dengan secara alami sehingga bisa tahan sampai lima bulan. Ada beragam varian lauk tambahan yang dapat dipilih seperti topping rebon, jambal, teri dan lainnya. Terdapat dua kemasan produk Liwet Santri Instan yaitu berbentuk box dengan berat 500 gram yang dijual dengan harga Rp 37 ribu dan kemasan standing pouch berat 1 kilogram dijual dengan harga Rp 65 ribu. Ustaz Iskandar mengatakan dalam sehari para santri dapat memproduksi sebanyak 500 box. Menariknya 15 persen dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk tersebut akan digunakan untuk menyantuni para santri yatim para penghafal Alquran. 

Lebih lanjut, ustaz Iskandar mengatakan setiap proses pembuatan, pengemasan hingga penjualan produk Liwet Santri Instan dikerjakan oleh 30 santri senior dengan bimbingan pengasuh Pesantren. Menurutnya hal tersebut dimaksudkan agar para santri senior memiliki keterampilan dalam berwirausaha. Terbukti para santri kini telah mampu memasarkan produk usaha tersebut ke berbagai kota di pulau Jawa bahkan hingga ke Bali dan Jambi. Pesantren Kampung Qur'an Learning Center pun bersiap untuk menjadikan produk Liwet Santri Instan sebagai produk usaha olahan makanan dari pesantren yang dapat diekspor ke luar negeri. 

"Bagus sekali responnya dan permintaannya banyak. Ini kita akan pemberangkatan ke Singapura untuk mengikuti pameran Dinas Koperasi dan Perdagangan, mudah-mudahan ini bisa menjadi wasilah untuk kemandirian ekonomi pesantren. Kita berharap kedepannya bisa lebih besar dan membuat kafe atau rumah makan sendiri, dan santri akhirnya santri bisa wirausaha sendiri setelah lulus," katanya. 

Bukan cuma nasi liwet, Pesantren yang berada di jalan Parakanmuncang, Kp. Cilaku Girang RT 03 RW 07, Desa Tegalmanggung, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat ini juga mempunyai beberapa produk olahan lainnya seperti aneka olahan sambal seperti sambal teri, sambal cumi, sambal jengkol Pete, dan juga produk keripik kemasan.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement