Rabu 24 May 2023 19:25 WIB

Penderita Sifilis Meningkat di DIY, Baru 29 Persen yang Diobati

Pada 2023 hingga Mei, sudah terdeteksi sebanyak 89 kasus sifilis di DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Qommarria Rostanti
Kasus sifilis meningkat tajam di DIY (ilustrasi). Pada 2023 (hingga Mei), ada 89 kasus sifilis. Dari jumlah tersebut, baru 29 persen yang diobati.
Foto: republika
Kasus sifilis meningkat tajam di DIY (ilustrasi). Pada 2023 (hingga Mei), ada 89 kasus sifilis. Dari jumlah tersebut, baru 29 persen yang diobati.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus sifilis atau yang biasa disebut raja singa di DIY meningkat tajam. Meski kasusnya naik, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mencatat masih banyak pasien yang belum diobati.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA), di DIY tercatat 67 kasus sifilis pada 2020. Pada 2021, kasus ini meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 141 kasus. Pada 2022, kasus sifilis kembali meningkat tajam menjadi 333 kasus. Sedangkan pada 2023 hingga Mei, sudah terdeteksi sebanyak 89 kasus sifilis di DIY.

Baca Juga

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari mengatakan, dari angka tersebut sebagiannya masih belum diobati atau mengakses pengobatan. "Peningkatan (kasus sifilis) cukup tinggi. Kalau kemudian teman-teman atau masyarakat itu mengakses ke layanan, itu biasanya kalau mau diobati itu ada obatnya, pemerintah menyediakan obat-obatan," kata Setyarini kepada Republika.co.id, Rabu (24/5/2023).

Setyarini merinci, penderita sifilis yang tidak mengakses pengobatan pada 2020 mencapai 43 persen dari total kasus yang terdeteksi. Sedangkan, pada 2021 tercatat 58 persen kasus yang tidak mengakses pengobatan sifilis ini.