REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upbit mengumumkan bahwa pengguna Upbit Indonesia kembali bisa melakukan deposit Rupiah sebelum berinvestasi atau jual beli aset digital di platform Upbit Indonesia.
”Sebagai bentuk komitmen kami menambah kenyamanan pengguna bertransaksi di platform Upbit, kami membuka kembali deposit rupiah yang bertujuan untuk menyederhanakan proses jual aset digital sehingga Upbit nantinya dapat terus menjadi pintu gerbang bagi siapa saja yang ingin memulai perdagangan dan investasi aset digital di Indonesia," kata VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi, Rabu (24/5/2023).
"Untuk melakukan deposit rupiah di aplikasi Upbit, pengguna dapat masuk ke halaman Wallet, kemudian pilih rupiah, lalu pilih Deposit. Setelah ini, pengguna dapat mentransfer uang melalui virtual account," ujar dia menambahkan.
Adapun, untuk saat ini, bank yang tersedia adalah Bank BRI. Untuk merayakan kembalinya fitur deposit rupiah tersebut, Upbit membagikan total 1 BTC untuk 2.500 penggunanya (masing - masing mendapat 0,0004 BTC, first come first served) dengan setoran minimal Rp 1.000.000 atau lebih.
"Jumlah ini berdasarkan setiap setoran yang mana setoran kurang dari Rp 1.000.000 tidak akan memenuhi syarat meskipun jumlah agregat/total lebih dari Rp 1.000.000.
Event ini akan dimulai pada tanggal 24 Mei 2023 dan akan selesai ketika 2.500 pengguna pertama telah menyelesaikan setoran," ujar dia.
Tidak hanya itu, kata dia, pengguna Upbit level 3 pun dapat berpartisipasi pada event Airdrop tersebut.
"Event ini kembali kami laksanakan mengingat saat ini animo masyarakat Indonesia terus meningkat untuk trading aset digital. Kami harapkan event ini dapat memberi nilai tambah agar pengguna upbit Indonesia dapat bertransaksi lebih banyak," kata dia.
Memasuki tahun 2023 ini, industri kripto terus mengalami perkembangan dan inovasi. Berdasarkan data Bappebti, pada akhir 2021 tercatat jumlah pelanggan atau pengguna aset kripto sebanyak 11,2 juta orang. Angka ini meningkat 48,7 persen daripada akhir November 2022 yang tercatat sebanyak 16,55 juta orang. Jumlah itu didominasi kaum milenial berusia antara 18 - 30 tahun.
Melihat hal itu, Upbit, Bursa Penukaran Aset Kripto dari Korea Selatan, optimistis penerimaan aset kripto di kalangan mayoritas masyarakat Indonesia juga akan semakin meluas.
"Tidak hanya itu, Upbit pun menyambut baik antusiasme positif yang ditunjukkan Pemerintah Indonesia terhadap perkembangan industri blockchain dan kripto di tanah air," ujar Resna Raniadi, demikian dilansir dari Antara.