Kamis 25 May 2023 05:26 WIB

Kikir Berawal dari Panjang Angan-Angan

Panjang angan-angan membuat orang sibuk memikirkan harta sebanyak-banyaknya.

Red: Muhammad Hafil
Kikir Berawal dari Panjang Angan-Angan. Foto: Pelit dan mabuk harta (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kikir Berawal dari Panjang Angan-Angan. Foto: Pelit dan mabuk harta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku kikir dan suka panjang angan-angan disebut sebagai awal mula kerusakan umat. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits.

Diriwayatkan dari Amr bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Awal mula dari kebaikan umat ini adalah yakin (kepada Allah SWT) dan zuhud (terhadap dunia). Dan awal mula dari kerusakan umat ini adalah kikir dan panjang angan-angan." (HR Baihaqi, Misykat).

Baca Juga

Dijelaskan oleh Maulana Zakariyya Al Kandahlawi dalam kitab Fadhilah Sedekah, pada hakikatnya, kebakhilan timbul karena panjang angan-angan. Panjang angan-angan terjadi karena seseorang memikirkan rencana jangka panjang.

"Dan rencana jangka panjang ini adalah mengumpulkan harta," tulis Maulana Zakariyya.

Menurut Maulana Zakariyya, jika manusia selalu ingat mati dan selalu berpikir bahwa kematian dapat datang dengan tiba-tiba, maka ia tidak perlu mengumpulkan harta yang banyak. Jika ia selalu mengingat mati, maka yang selalu dipikirkannya adalah mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhiratnya.

photo
Infografis Manfaat Sedekah - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement