Kamis 25 May 2023 09:05 WIB

Berkah Warga Gorontalo Utara, Fenomena Jutaan Udang Laut Masuk Permukiman

Bila bulan baru, jutaan udang bermunculan di laut, namun baru kali ini naik ke darat.

Warga mengumpulkan udang laut. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Warga mengumpulkan udang laut. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTOLO -- Jutaan ekor udang laut masuk ke permukiman warga Dusun Pongoala, Desa Buladu, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Selain membuat panik warga setempat, masuknya udang laut itu menjadi berkah tersendiri.

"Kondisi ini belum pernah terjadi, sehingga warga menjadi panik," kata Kepala Desa Buladu, Kecamatan Sumalata Timur Herlinda H Laniyo di Gorontalo, Kamis (25/5/2023).

Dia pun menerjunkan petugas air desa untuk mengecek kondisi tersebut. "Kami merasa ini berkah, perlu mengecek asal mula udang ini. Sebab, saat musim udang saja, belum pernah ada jutaan ekor udang terus berdatangan ke darat," katanya.

Petugas air turun pada Kamis pagi pukul 06.00 WITA, mengecek sumber air yang ada di desa, tepatnya di wilayah pegunungan Buladu. Di sana, kata Herlinda, terdapat sumber air bersih pegunungan yang mengalir ke sungai. Juga terdapat tiga bak air penampung yang dibangun melalui program Pamsimas. 

Namun, menurut dia, tidak ditemukan udang-udang yang bagi warga disebut hele yinulo atau udang minyak. Setelah dicek di muara sungai yang berada sekitar tiga meter dari laut, ternyata udang berdatangan dari muara tersebut.

Dia mengatakan, ada sebuah jembatan, di bawahnya terdapat pipa yang tidak digunakan lagi, berdiameter tiga meter. Di dalam pipa, terdapat pipa lagi. "Pipa itu ternyata bocor, sehingga udang yang terseret ombak, masuk dari situ hingga permukiman warga," kata Herlinda.

Dia menilai, jutaan udang yang naik ke darat itu adalah berkah bagi warga desa. Warga mengumpulkan udang-udang tersebut, bahkan ada yang sudah meraup keuntungan karena fenomena ini terjadi sejak tiga hari lalu.

Warga, menurut Herlinda, mulai mengumpulkan udang, sebagian menjemur dan dijual Rp 20 ribu per kaleng susu kecil. Sebagian lagi dijual basah seharga Rp10 ribu per kaleng. 

Bahkan, ada yang berhasil mengumpulkan hingga 10 kilogram. Namun, ada juga sebagian warga, memilih membuang kembali udang ke laut sebagai umpan ikan.

Saat ini, lanjutnya, memang sedang berlangsung musim udang dan ikan. Biasanya kalau bulan baru, jutaan udang bermunculan di laut, tetapi baru kali ini naik ke darat. "Ini berkah bagi warga. Kami sangat mensyukurinya," kata Herlinda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement