Jumat 26 May 2023 06:20 WIB

Jika AS Gagal Bayar Utang, Ini Kata Praktisi Kripto

Jika gagal bayar utang AS benar terjadi, akan ada penarikan aset kripto.

Uang kripto (ilustrasi). CEO perusahaan kripto yang berbasis di London, Blockchain.com, Peter Smith mengatakan jika pemerintah AS gagal bayar, kemungkinan akan ada penarikan aset mata uang kripto.
Foto: Pixabay
Uang kripto (ilustrasi). CEO perusahaan kripto yang berbasis di London, Blockchain.com, Peter Smith mengatakan jika pemerintah AS gagal bayar, kemungkinan akan ada penarikan aset mata uang kripto.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- CEO perusahaan kripto yang berbasis di London, Blockchain.com, Peter Smith mengatakan jika pemerintah AS gagal bayar, kemungkinan akan ada penarikan aset mata uang kripto.

Kondisi itu bisa mendorong perusahaan kripto "kabur" dan mencari lokasi baru. "Kami kemungkinan akan berinvestasi besar-besaran di Dubai jika pemerintah menawarkan peraturan yang menguntungkan," kata Smith dilansir Reuters, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga

Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy berusaha menenangkan pasar keuangan yang gelisah. "Saya tidak akan menakut-nakuti pasar dalam bentuk apa pun," kata anggota legislatif Partai Republik asal California disiarkan Foxbusiness, Kamis (25/5/2023).

"Kami akan mencapai kesepakatan dan seharusnya tidak ada rasa takut."

Pada Kamis (25/5/2023), negosiasi plafon utang Pemerintah Amerika Serikat antara Gedung Putih dengan Kongres tampaknya telah mengalami sedikit kemajuan setelah lebih dari sepekan pembicaraan dilakukan kedua pihak.

"Kami sudah berbicara dengan Gedung Putih hari ini, kami akan terus bekerja," kata Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy.

Negosiator Republik lainnya optimistis mencapai kesepakatan sebelum liburan akhir pekan. Perwakilan Republik Kevin Hern dari Oklahoma mengatakan kepada Reuters dia yakin atas "kemungkinan" kesepakatan akan tercapai pada Jumat (26/5/2023) sore.

"Kami semakin dekat dengan kesepakatan. Saya pikir itu adalah beberapa poin penting yang sedang mereka kerjakan saat ini. Anda mungkin akan melihat kesepakatan besok sore," kata Hern.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement