REPUBLIKA.CO.ID,HANOI - Pembuat mobil listrik (EV) Vietnam, VinFast mengatakan menarik kembali semua kendaraan gelombang pertama yang dikirim ke Amerika Serikat pada November 2022 atau enam bulan lalu menyusul peringatan keselamatan yang dikeluarkan oleh otoritas AS.
Langkah itu dilakukan setelah Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) mengatakan 999 kendaraan VF 8 VinFast mengalami kesalahan perangkat lunak pada tampilan dasbor yang mencegah informasi keselamatan penting ditampilkan dan "dapat meningkatkan risiko kecelakaan".
Lebih dari 700 dari 999 unit masih berada di tangan VinFast dan belum dikirimkan ke pelanggan atau layanan armada, menurut perkiraan NHTSA.
Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, VinFast mengatakan pihaknya mengeluarkan penarikan keselamatan sukarela dari VF 8 City Edition di mana layar dasbor menjadi kosong saat mengemudi atau saat berhenti.
"VinFast tidak mengetahui adanya laporan lapangan tentang insiden tersebut. Perusahaan mengeluarkan penarikan ini karena sangat hati-hati," katanya.
Pernyataan penarikan datang kurang dari dua pekan setelah VinFast mengumumkan akan mendaftar di Amerika Serikat melalui merger dengan perusahaan Black Spade Acquisition Co.
Kedua perusahaan memperkirakan entitas baru akan memiliki nilai ekuitas potensial sebesar 23 miliar dolar AS, dengan asumsi tidak ada pemegang saham Black Spade yang memilih untuk menguangkan.
Pada Februari, VinFast menarik kembali 2.781 mobil VF 8 yang dijual di dalam negeri Vietnam karena masalah dengan rem depan beberapa model.
VinFast, yang didirikan pada 2017 dan mulai menjual EV di California tahun ini, telah mengirimkan dua batch mobil VF 8 ke Amerika Serikat dengan total 2.097 unit. Itu juga berencana untuk mengirim kendaraan pertamanya ke Eropa pada Juli.
Dalam dokumen yang diajukan ke NHTSA, VinFast mengatakan pertama kali mengetahui masalah dasbor pada 27 April saat membaca komentar dan kekhawatiran pelanggan. Menurut badan keamanan, masalah tersebut telah didokumentasikan sebanyak 18 kali.
NHTSA mengatakan VinFast akan memperkenalkan pembaruan perangkat lunak yang akan memperbaiki masalah tersebut. Perbaikan perangkat lunak dijadwalkan untuk ditayangkan pada 25 Mei dengan surat pemberitahuan dikirim ke pemilik pada 29 Mei.
Bulan lalu, VinFast mengatakan telah menerima janji pendanaan senilai 2,5 miliar dolar AS dari induk Vingroup JSC (VIC.HM), konglomerat terbesar Vietnam, dan pendiri Pham Nhat Vuong, miliarder pertama Vietnam dan orang terkaya.