REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memilih teman tidak boleh sembarangan dalam Islam. Sebab boleh jadi, teman bisa mengarahkan kita kepada kebaikan atau justru menjerumuskan ke dalam kemaksiatan.
Maka dalam hal ini, meneladani Rasulullah menjadi hal yang perlu diperhatikan. Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah mengatakan, dalam memilih teman maka sebaiknya seorang Muslim syarat-syarat bersahabat dalam Islam.
Maka, kata Imam Ghazali, jangan bersahabat dengan orang yang tidak layak dijadikan sahabat. Hal ini sebagaimana sabda Nabi, "Al-mar'u aladdini khalilihi, falyanzhur ahadukum man yukhaalilu."
Yang artinya, "Seseorang itu mengikut agama (cara hidup) sahabatnya. Oleh karena itu hendaklah seseorang kamu melihat terlebih dahulu siapakah yang patut dijadikan sahabat."
Imam Al Ghazali menjabarkan, sebaiknya seorang Muslim dalam memilih teman menimbangnya dari berbagai sisi.
5 Cara Memilih Teman Menurut Imam Ghazali
1. Dari sisi ilmu. Imam Ghazali berpendapat, tidak ada kebaikan (keuntungan) jika bersahabat dengan orang yang bodoh. Sebab nantinya bisa bermuara kepada pertengkaran dan permusuhan hati sebab tindak tanduknya tidak disertai ilmu.
2. Orang yang baik akhlaknya. Ini sudah jelas dalam Islam, bagaimana akhlak menjadi yang begitu penting.
3. Berkawan dengan orang yang sholeh.
4. Bersahabat dengan orang yang benar.
5. Jangan bersahabat dengan orang yang tamak dunia.