REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Demokrat terus melakukan berbagai strategi untuk memenangkan minimal 17 kursi di DPRD Jabar. Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Anton Sukartono Suratto, terkait pemilihan gubenur (Pilgub) 2024 nanti, pihaknya pun menunggu hasil Pileg.
Nantinya, menurut Anton, hasil Pileg tersebut akan menentukan apakah partainya maju mengusung calon gubernur sendiri atau berkoalisi. Tapi, untuk calonnya yang akan diusung semua telah satu suara.
"Dari Demokrat Jawa Barat hari ini tetap kita masih satu suara mengusung Dede Yusuf, beliau lah calon gubernur dari Partai Demokrat," ujar Anton kepada wartawan usai acara Pendidikan Politik Ideologi Partai Demokrat DPD Jabar di Grand Hotel Preanger, Ahad (28/5/2023).
Saat ditanya apakah sudah ada konsolidasi dengan partai lain, Anton mengatakan, pihaknya menunggu Pileg dulu kursinya berapa nanti baru bisa menentukan koalisinya dengan siapa gabungnya.
"Kalau kita misalnya sudah 20 persen kan nggak perlu pakai partao lain. Tapi kita lihat hasil Pileg nanti. Dan jadi calon gubernurnya Insya Allah karena kalau jadi Wagub udah pernah," katanya.
Untuk Pileg, Anton optimistis bisa meraih kursi di DPRD sama dengam DPR RI yakni 15 persen targetnya. "Kita sangat optimis kita sudah 16 kali bertempur kita menang," katanya.
Di tempat yang sama, Watim DPP Partai Demokrat Andi M Malarangeng, pihaknya menggelar pendidikan politik untuk kader karena ini rumahnya Demokrat. Jadi, semua harus memiliki pandangan yang sama.
"Kami siap memperjuangkan kembali, di Jabar kami optimistis," katanya.
Provinsi Jabar ini, kata dia, tentu saja daerah yang strategis bagi pemenangan Partai Demokrat secara nasional. Jadi, pihaknya sudah berkali-kali datang ke Jabar.
"Karena kan Pak SBY pernah tugas di Bandung. AHY dan Ibas lahir di Bandung. Jadi Jabar selalu ada di hati," katanya.