REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada perbedaan perlakuan malaikat terhadap roh orang-orang saleh dengan perlakuan terhadap roh orang-orang yang jahat yakini yang buruk yang banyak berbuat dosa.
Malaikat memperlakukan roh orang-orang saleh dengan sangat lebih, penuh penghormatan. Mereka menyapa roh orang-orang saleh dan menyebutnya dengan jiwa yang baik, jiwa yang terpuji, jiwa yang tentram. Setelah keluar dari jasad, roh orang-orang saleh itu pun lalu dibawa ke langit dan mendapat sambutan yang hangat dari para penjaga pintu langit.
Berbeda dengan para pendosa yang meninggal dalam keadaan su'ul khotimah, memiliki banyak dosa yang belum diampuni Allah SWT, maka para malaikat sama sekali tak menunjukan keramahan ketika mencabut nyawa. Malaikat menyebutnya sebagai jiwa yang jahat, jiwa yang tercela. Kemudian malaikat membawa roh pendosa itu ke langit tetapi para penghuni langit mengumpat roh para pendosa itu dan menolaknya.
Penjelasan ini sebagaimana dalam kitab at Tadzkirah, Imam Qurthubi menukilkan sebuah hadits:
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول الله ﷺ قال: تحضر الملائكة فإذا كان الرجل صالحا قالوا: اخرجي أيتها النفس الطيبة كانت في الجسد الطيب، اخرجي حميدة، وأبشري بروح وريحان، ورب راض غير غضبان، فلا يزال يقال لها ذلك حتى تخرج، ثم يعرج بها إلى السماء فيفتح لها فيقال: من هذا ؟ فيقولون: فلان بن فلان فيقال: مرحبا بالنفس الطيبة كانت في الجسد الطيب ، ادخلي حميدة، وأبشري بروح وريحان، ورب راض غير غضبان، فلا يزال يقال لها ذلك حتى تنتهي إلى السماء التي فيها الله تعالى.
فإذا كان الرجل السوء قال: اخرجي أيتها النفس الخبيثة كانت في الجسد الخبيث، اخرجي ذميمة، وأبشري بحميم وغساق، وآخر من شكله أزواج، فلا يزال يقال لها ذلك حتى تخرج، ثم يعرج بها إلى السماء فيستفتح لها فيقال من هذا؟ فيقال: فلان فيقال : لا مرحبا بالنفس الخبيثة كانت في الجسد الخبيث، ارجعي ذميمة فإنه لا يفتح لك أبواب السماء، فترسل من السماء ثم تصير إلى القبر.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Para Malaikat akan mendatangi orang saleh yang akan meninggal dunia. Kemudian malaikat berkata: 'Keluarlah wahai jiwa baik yang ada dalam jasad yang baik. Keluarlah wahai jiwa yang terpuji, bergembiralah wahai jiwa yang tenteram, karena bagimu nikmat serta keridhaan dari Allah'. Malaikat terus mengucapkan kata-kata itu sampai jiwa itu keluar dari jasad, lalu malaikat membawanya naik ke langit. Setelah sampai dibukakan pintu untuknya, dan para penjaga pintu bertanya: 'Siapakah orang ini!' Malaikat menjawab: 'dia adalah Fulan bin Fulan'. Para penjaga pintu itu kemudian berkata: 'Selamat datang wahai jiwa yang baik yang berada di dalam jasad yang baik. Masuk dan bergembiralah wahai jiwa yang diridhai'. Kata-kata itu terus terdengar hingga jiwa itu sampai di langit, tempat Allah berada.
Apabila yang akan meninggal itu adalah orang yang buruk (banyak berbuat dosa), maka malaikat akan berkata padanya: 'Keluarlah engkau wahai jiwa yang jahat yang berada di dalam jasad yang kotor. Keluarlah engkau wahai jiwa yang tercela, engkau akan dimasukan ke dalam neraka Jahim'. Dia terus mendengar kata-kata itu sampai jiwanya keluar dari jasadnya. Jiwa itu kemudian dibawa ke langit dan setelah dia sampai dibukakanlah pintu yang ada di sana. Para penjaga pintu berkata: 'Siapakah orang ini?' Malaikat menjawab: 'Orang ini adalah Fulan '. Pintu itu lalu berkata: 'Wahai jiwa jahat yang berada dalam jasad yang kotor, tidak ada ucapan selamat datang untukmu. Pergilah engkau wahai jiwa yang tercela, pintu-pintu langit tidak akan terbuka untukmu. Kemudian jiwa itu keluar dari langit dan akan berada di dalam kubur.